[0112c21] Demikianlah yang kudengar.
[0112c21] Pada suatu waktu Bhagavān sedang mengadakan perjalanan ke kerajaan Kośala bersama dengan seribu dua ratus lima puluh bhikṣu , menuju ke arah desa Sālavatikā yang dimiliki oleh seorang Brāhmaṇa dan berdiam di dalam hutan sāla yang terletak di sebelah utara dari desa tersebut .
[0112c23] Pada saat itu , Brāhmaṇa yang bernama Lohitya sedang berdiam di Sālavatikā, desa yang memiliki sumber pangan yang berlimpah dan makmur dimana Raja Prasenajit dari Kośala menganugerah dan mendermakan desa ini kepada Brāhmaṇa Lohitya.. Brāhmaṇa ini adalah keturunan ketujuh dari keluarganya dalam mengabdi kepada kerajaan Kośala , tidak pernah dicela oleh orang lain , ,menguasai tiga divisi dari veda dengan fasih , mampu menguraikan semua ajaran dalam veda dengan terperinci , ahli dalam peramalan , menguasai beragam metoda dalam ritual, menguasai dengan detail dari tiga puluh dua tanda manusia agung, ahli dalam peramalan dan menguasai beragam metoda dalam ritual .
Dia mendengar śramaṇa Gautama dari keturunan Śākya , meninggalkan keduniawian dan telah mencapai kesempurnaan penggugahan sedang melakukan perjalanan ke kerajaan Kośala dan berdiam di sekitar Sālavatikā, memiliki nama besar yang telah tersebar di seluruh penjuru yakni Tathagata, Arhat , Sammasambuddha dan sepuluh gelar Buddha lainnya , di mana deva, manusia, Māra , Brahmā, śramaṇa dan para brāhmaṇa sendiri juga telah mengakuinya, uraian ajaran dari Beliau memiliki kualitas kebajikan di awal , tengah dan akhir, memiliki makna yang sempurna, mampu membebaskan semua keinginan dan murni. [Kemudian berpikir ] bertemu dengan manusia agung ini adalah satu kebajikan dan sekarang saya akan mengundangnya untuk berdiskusi.
[0113a06] Kemudian , Brāhmaṇa tersebut meninggalkan desa Sālavatikā menuju hutan sāla , bertemu dan memberi hormat kepada Bhagavān, duduk di salah satu sisi , kemudian Buddha menguraikan ajaran yang menginspirasi , bermanfaat dan memberikan suka cita. Setelah Brahmana mendengarkan uraian dari Buddha , dia memberikan penghormatan kepada Buddha dan berkata : Mohon Bhagavān dan persamuan para bijaksana ini dapat menerima undangan saya , tetapi pada saat itu Bhagavān tidak berkata apapun mengenai ini.
[0113a10] Brāhmaṇa itu melihat Buddha tidak berkata apapun dan mengetahui bahwa undangan ini telah diterima,kemudian bangkit dari tempat duduknya , berjalan mengelilingi Buddha , kemudian , pada saat berada tidak jauh dari Buddha , dalam pikirannya muncul pandangan yang salah dan berkata : para śramaṇa , Brāhmaṇa lebih memahami ajaran yang bermanfaat, lebih memahami kebenaran yang seharusnya tidak diungkapkan kepada orang lain melainkan hanya untuk diketahui oleh dirinya sendiri. Jika dia mengungkapkanya maka hal ini seperti dengan seseorang yang meruntuhkan penjara tua, kemudian membangun kembali penjara baru dan juga disebut sebagai kemelekatan , tidak murni dan memiliki kualitas yang tidak bermanfaat
[0113a14] Kemudian , Brāhmaṇa itu kembali ke desa Sālavatikā, , setelah malam yang sama berakhir, dia mempersiapkan berbagai makanan dan minuman , pada saat itu dia berkata kepada tukang cukur: pergilah ke hutan sāla, dan kunjungi śramaṇa Gautama , sampaikan pesan saya bahwa siang hari akan tiba dan telah sampai waktunya untuk berangkat .
[0113a18] Setelah tukang cukur menerima instruksi tersebut segera berangkat mengunjungi Buddha, beranjali didepan Buddha dan berkata " siang hari akan tiba dan telah sampai waktunya untuk berangkat."
[0113a19] Kemudian Bhagavān segera mengenakan jubah luarnya , mengambil patra bersama dengan semua siswanya yang terdiri dari seribu dua ratus lima puluh orang akan berangkat menuju ke desa Sālavatikā.
[0113a21] Tukang cukur itu menghadap Buddha, membuka jubah di bahu sebelah kanan, berlutut dengan satu kaki didepan ,merangkupkan kedua tangan lurus tangan dan berkata: Brāhmaṇa Lohitya mendekati Buddha dan pada saat itu dalam pikirannya muncul pandangan yang salah dan berkata para śramaṇa , Brāhmaṇa lebih memahami ajaran yang bermanfaat, lebih memahami kebenaran yang seharusnya tidak diungkapkan kepada orang lain melainkan hanya untuk diketahui oleh dirinya sendiri. Jika dia mengungkapkanya maka hal ini seperti dengan seseorang yang meruntuhkan penjara tua, kemudian membangun kembali penjara baru dan juga disebut sebagai kemelekatan , tidak murni dan memiliki kualitas yang tidak bermanfaat, Mohon Bhagavān melupakan pandangan yang salah ini.
[0113a26] Buddha mengatakan kepada tukang cukur: "Ini adalah hal yang kecil dan sudah sering didengar."
[0113a27] Kemudian bhagavān tiba di kediaman brāhmaṇa dan duduk di kursi yang sudah disiapkan . pada saat itu , brāhmaṇa Lohitya mempersembahkan semua manisan kering , secara pribadi melayani Buddha dan para bhikṣu, setelah bhagavān selasai makan, meletakkan parta dan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan. brāhmaṇa segera mengambil alas duduk dan kemudian duduk di depan Buddha.
Buddha berkata kepada Lohitya: "Kemarin, pada saat anda berada tidak jauh dari saya , muncul pandangan keliru dan mengatakan bahwa : para śramaṇa , Brāhmaṇa lebih memahami ajaran yang bermanfaat dengan pencapaian jauh lebih baik , tidak harus menguraikannya kepada orang lain. Hal ini seperti dengan seseorang yang meruntuhkan penjara tua, kemudian membangun kembali penjara baru dan juga disebut sebagai kemelekatan , tidak murni dan memiliki kualitas yang tidak bermanfaat, . Apakah anda mengatakan hal ini? "
[0113b04] Lohitya menjawab: " Ya , memang demikian. "
[0113b04] Sang Buddha memberi tahukan kepada Lohitya:
"Anda jangan mengulangi pandangan keliru ini lagi. Mengapa? ada tiga kualitas guru yang layak ditegur oleh kita . Apa yang termasuk dalam ketiga jenis ini ?
Kualitas pertama , guru yang setelah mencukur rambut dan janggut, mengenakan kāṣāya [jubah yang terdiri dari tiga lapis ] , meninggalkan keduniawian dan melatih diri dalam jalan , baik dalam kehidupan nya ini dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupannya ini tidak dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi telah menguraikannya kepada semua siswanya sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya. Kemudian, para siswanya melatih diri melalui diskusi mereka sendiri dengan mengandalkan satu dengan lainnya .
Lohitya ! Para siswa ini mencela guru mereka sendiri dengan mengatakan bahwa: guru yang sekarang, setelah mencukur rambut dan janggut, mengenakan kāṣāya [jubah yang terdiri dari tiga lapis ] , meninggalkan keduniawian dan melatih diri dalam jalan , baik dalam kehidupan nya ini dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupannya ini tidak dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi telah menguraikannya kepada semua siswanya sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan para siswanya melatih diri melalui diskusi mereka sendiri dengan mengandalkan satu dengan lainnya .
[0113b29] Buddha berkata: " Lohitya, hal ini seperti dengan seseorang yang meruntuhkan penjara tua, kemudian membangun kembali penjara baru. Hal ini seperti dengan seseorang yang meruntuhkan penjara tua, kemudian membangun kembali penjara baru dan juga disebut sebagai kemelekatan , tidak murni dan memiliki kualitas yang tidak bermanfaat, Inilah kualitas pertama dari guru yang layak ditegur oleh kita, teguran ini sesuai dengan jalan para mulia , sesuai dengan kode etik moralitas , sesuai dengan norma , sesuai dengan situasi.
[0113b19] Buddha kembali memberitakan Lohitya,: Kualitas kedua , guru yang setelah mencukur rambut dan janggut, mengenakan kāṣāya [jubah yang terdiri dari tiga lapis ] , meninggalkan keduniawian dan melatih diri dalam jalan baik dalam kehidupan nya ini dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna tetapi tidak mampu meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupan nya ini ataupun dalam kehidupan nya ini tidak dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan hanya mengulang , mengikuti dan mencapai beberapa kualitas kebajikan penggugahan dari para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi telah menguraikannya kepada semua siswanya sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan para siswanya melatih diri melalui diskusi mereka sendiri dengan mengandalkan satu dengan lainnya
Lohitya ! Para siswa ini mencela guru mereka sendiri dengan mengatakan bahwa: guru yang sekarang, setelah mencukur rambut dan janggut, mengenakan kāṣāya [jubah yang terdiri dari tiga lapis ] , meninggalkan keduniawian dan melatih diri dalam jalan , baik dalam kehidupan nya ini dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna tetapi tidak mampu meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupan nya ini ataupun dalam kehidupan nya ini tidak dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan hanya mengulang , mengikuti dan mencapai beberapa kualitas kebajikan penggugahan dari para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi telah menguraikannya kepada semua siswanya sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan para siswanya melatih diri melalui diskusi mereka sendiri dengan mengandalkan satu dengan lainnya
[0113b29] Buddha berkata: " Lohitya, hal ini seperti dengan seseorang yang mengikuti orang lain dari belakang ,dengan tangan menggosok punggungnya dan juga disebut sebagai kemelekatan , tidak murni dan memiliki kualitas yang tidak bermanfaat, Inilah kualitas kedua dari guru yang layak ditegur oleh kita, teguran ini sesuai dengan jalan para mulia , sesuai dengan kode etik moralitas , sesuai dengan norma , sesuai dengan situasi.
[0113c03] Buddha kembali memberitakan Lohitya,: Kualitas kedua , guru yang setelah mencukur rambut dan janggut, mengenakan kāṣāya [jubah yang terdiri dari tiga lapis ] , meninggalkan keduniawian dan melatih diri dalam jalan , baik dalam kehidupan nya ini dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan mampu meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupan nya ini tidak dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan dan hanya mengulang , mengikuti dan mencapai beberapa kualitas kebajikan dari para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi telah menguraikannya kepada semua siswanya sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan para siswanya melatih diri melalui diskusi mereka sendiri dengan mengandalkan satu dengan lainnya
Lohitya ! Para siswa ini mencela guru mereka sendiri dengan mengatakan bahwa: guru yang sekarang, setelah mencukur rambut dan janggut, mengenakan kāṣāya [jubah yang terdiri dari tiga lapis ] , meninggalkan keduniawian dan melatih diri dalam jalan , jalan , baik dalam kehidupan nya ini dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan mampu meningkatkan pencapaian kualitas kebajikan para bijaksana ataupun dalam kehidupan nya ini tidak dapat mencapai kualitas dalam mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak berguna dan dan hanya mengulang , mengikuti dan mencapai beberapa kualitas kebajikan dari para bijaksana dimana pencapaian untuk dirinya sendiri masih belum sempurna tetapi telah menguraikannya kepada semua siswanya sehingga menyebabkan para siswa tidak menghargai ,memperhatikannya dengan baik apa yang diuraikannya dan juga tidak menghormatinya, melainkan para siswanya melatih diri melalui diskusi mereka sendiri dengan mengandalkan satu dengan lainnya
[0113c13] Buddha berkata: " Lohitya, hal ini seperti dengan seseorang yang meninggalkan ladangnya sendiri untuk membajak ladang milik orang lain dan juga disebut sebagai kemelekatan , tidak murni dan memiliki kualitas yang tidak bermanfaat, Inilah kualitas kedua dari guru yang layak ditegur oleh kita, teguran ini sesuai dengan jalan para mulia , sesuai dengan kode etik moralitas , sesuai dengan norma , sesuai dengan situasi.
" Lohitya, Bhagavān yang telah melampaui semua ini , yang tidak tergoyahkan dan bagaimana seharusnya menyebut yang tertinggi ini ? Sebagai Tathāgata, arhat , sammasambuddha,yang jarang muncul di dunia ini., yang memahami tiga pengetahuan [ ketidakkonstanan , ketidakpuasan dan bukan diri] , yang telah mengeliminasi semua ketidaktahuan, yang telah membangkitkan kebijaksanaan dan pengetahuan, yang melampaui semua kegelapan , yang telah membangkitkan kualitas agung dan dikenal sebagai yang telah mencapai semua pengetahuan akan penghentian dari semua penderitaan dan arus penyebab siklus eksistensi [āsrava ]. Mengapa ? karena disebabkan oleh hasil dari pelatihan melalui samādhi dan dhyāna, tidak mudah melupakan dan pencapaian sukacita dalam kesendiriannya di tempat yang sunyi. Lohitya, , ini adalah Bhagavān yang telah melampaui semua ini , yang tidak tergoyahkan Lohitya, ada empat tingkatan pencapaian dalam jalan śramaṇa, apa yang termasuk dalam empat tingkatan ini ? yakni pencapaian srotaāpanna, Sakṛdāgāmin , Anāgāmin dan arhat
Bagaimana menurutmu? Lohitya, jika ada seseorang yang ingin mendengarkan ajaran mengenai pencapaian dari empat tingkatan ini dan jika ada seseorang yang lain berusaha menghentikannya dengan berkata: jangan ungkapkan untuk orang ini. Dengan demikian , apakah seseorang itu akan mendapatkan pencapaian dari hasil ini atau tidak ?
[0113c25] Jawaban : "Tidak".
[0113c26] Pertanyaan : Jika tidak mendapatkan pencapaian dari hasil tersebut , apakah dapat terlahir kembali ke ranah kehidupan yang lebih tinggi?
[0113c26] Jawaban : “tidak mungkin".
[0113c27] Pertanyaan: "mencegah orang lain menguraikan ajaran kebenaran dan menyebabkan seseorang tidak memperoleh pencapaian hasil yang baik sehingga tidak dapat terlahir kembali ke ranah kehidupan yang lebih tinggi , apakah itu termasuk pikiran yang bermanfaat atau pikiran yang tidak bermanfaat ? "
[0113c28] Jawaban : "pikiran yang tidak bermanfaat ".
[0113c28] Pertanyaan: denganmemiliki pikiran yang tidak bermanfaat , apakah akan terlahir kembali ke ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali keranah kehidupan yang tidak menyenangkan ?
[0113c29] Jawaban " ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."
[0114a01] Kemudian Buddha berkata: Sekarang, jika seseorang mengatakan bahwa Raja Prasenajit menikmati sendiri seluruh kekayaan dan harta dari kerajaan , tidak mendermakannya kepada orang lain , bagaimana pendapatmu , Lohitya, setelah orang itu mengatakan demikian , apakah masih akan didermakan kepada orang lain ?
[0114a03] Jawaban: " pasti ,tidak akan ".
[0114a04] Pertanyaan : " Tidak menderma kepada orang lain , apakah ini termasuk pikiran yang bermanfaat atau pikiran yang tidak bermanfaat ?
[0114a05] Jawaban: "pikiran yang tidak bermanfaat ".
[0114a05] Pertanyaan : seseorang yang memiliki pikiran yang tidak bermanfaat , akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan ? "
[0114a06] Jawaban : " di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."
[0114a10] Pertanyaan : Bagaimana menurutmu? Lohitya, jika ada seseorang yang menghalangi orang lain untuk menguraikan ajaran kebenaran dan menyebabkan seseorang tidak dapat mencapai hasil dari keempat tingkatan ini ataupun tidak dapat terlahir kembali ke ranah kehidupan yang lebih tinggi . , apakah itu termasuk pikiran yang bermanfaat atau pikiran yang tidak bermanfaat ? "
[0114a11] Jawaban : " pikiran yang tidak bermanfaat ".
[0114a12] Pertanyaan : seseorang yang memiliki pikiran yang tidak bermanfaat , akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan ? "
[0114a13] Jawaban : " di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."
[0114a13] Kemudian Buddha berkata: Lohitya, sekarang, jika seseorang mengatakan kepada anda bahwa Lohitya menikmati sendiri seluruh kekayaan dan harta dari desa Sālavatikā , tidak mendermakannya kepada orang lain , bagaimana pendapatmu , Lohitya, setelah orang itu mengatakan demikian , apakah masih akan didermakan kepada orang lain ?
[0114a16] Jawaban: " pasti ,tidak akan ".
[0114a16] Pertanyaan : " Tidak menderma kepada orang lain , apakah ini termasuk pikiran yang bermanfaat atau pikiran yang tidak bermanfaat ?
[0114a17] Jawaban: "pikiran yang tidak bermanfaat ".
[0114a18] Pertanyaan : seseorang yang memiliki pikiran yang tidak bermanfaat , akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan ? "
[0114a19] Jawaban : " di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."
[0114a19] Bagaimana menurutmu? Lohitya, jika ada seseorang yang ingin mendengarkan ajaran mengenai pencapaian dari empat tingkatan ini dan jika ada seseorang yang lain berusaha menghentikannya dengan berkata: jangan ungkapkan untuk orang ini. Dengan demikian , apakah seseorang itu akan mendapatkan pencapaian dari hasil ini atau tidak ?
[0114a21] Jawaban : "Tidak mungkin".
[0114a22] Pertanyaan : Jika tidak mendapatkan pencapaian dari hasil tersebut , apakah dapat terlahir kembali ke ranah kehidupan yang lebih tinggi?
[0114a22] Jawaban : “tidak mungkin".
[0114a22] Pertanyaan : "menghalangi seseorang menguraikan ajaran kebenaran akan menyebabkan seseorang tidak memliki hasil yang berkualitas baik dan tidak akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang lebih tinggi , apakah itu termasuk pikiran yang bermanfaat atau tidak bermanfaat ?
[0114a24] Jawaban : "tidak bermanfaat ".
[0114a24] Pertanyaan : seseorang yang memiliki pikiran yang tidak bermanfaat , akan terlahir kembali di ranah kehidupan yang menyenangkan atau terlahir kembali di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan ? "
[0114a25] Jawaban : " di ranah kehidupan yang tidak menyenangkan."
[0114a26] Kemudian Brāhmaṇa Lohitya menghormati Buddha dan berkata :
Saya akan berlindung kepada Buddha , berlindung kepada Dharma dan berlindung kepada ke Samgha . Mohon terimalah saya dalam jalan kebenaran ini sebagai seorang Upāsaka Saya berjanji mulai dan seterusnya dalam kehidupan yang sekarang ini , tidak akan melakukan pembunuhan, tidak akan mencuri, tidak akan melakukan perzinahan, tidak akan berbohong dan tidak akan meminum minuman yang memabukkan. "
[0114a29] Demikianlah uraian dari Buddha, ` Brāhmaṇa Lohitya bersuka cita setelah mendengarkan uraian dari Buddha ini.