[0424a14] Demikianlah yang telah kudengar.
[0424a14] Pada suatu waktu Buddha berdiam di Śrāvastī, di Jetavana, Taman Anāthapiṇḍada.
Pada saat itu Bhagavān berkata kepada para bhikṣu:
Saya akan menguraikan kepada kalian mengenai tujuh jenis manusia melalui perumpamaan dalam air. Dengarkanlah dengan baik, dengarkanlah dengan baik , berpikirlah dengan bijaksana dan ingatlah uraian ini !”
Kemudian para bhikṣu menerima instruksi dan mendengarkannya
[0424a17] Buddha berkata: Apa ketujuh jenis ini?
[1] Pertama, ada manusia yang tetap merundukkan badannya dibawah permukaan air . Selanjutnya [2] ada manusia yang telah muncul di permukaan air tetapi kemudian masuk ke dalam lagi. Selanjutnya [3] ada manusia yang telah muncul di permukaan air tetapi tetap berdiam di permukaan air. Selanjutnya [4] ada manusia yang telah muncul di permukaan air, tetap berdiam dan kemudian mengamati dari permukaan air. Selanjutnya [5] ada manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati dan kemudian menyeberang . Selanjutnya [6] ada manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati , menyeberang dan kemudian tiba di pantai seberang. Selanjutnya [7] ada manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati , menyeberang , tiba di pantai seberang dan kemudian setelah tiba di pantai seberang dan ia disebut sebagai manusia dari pantai seberang.
Demikianlah, saya akan mengulangi tujuh jenis manusia melalui perumpamaan dalam air ini sekali lagi. Dengarkanlah dengan baik, dengarkanlah dengan baik , berpikirlah dengan bijaksana dan ingatlah dengan baik!”
[0424a25] Kemudian Buddha berkata: Apa ketujuh jenis ini?
[1] Pertama, ada manusia yang tetap merundukkan badannya dibawah permukaan air . Selanjutnya [2] ada manusia yang telah muncul di permukaan air tetapi kemudian masuk ke dalam lagi. Selanjutnya [3] ada manusia yang telah muncul di permukaan air tetapi tetap berdiam di permukaan air. Selanjutnya [4] ada manusia yang telah muncul di permukaan air, tetap berdiam dan kemudian mengamati dari permukaan air. Selanjutnya [5] ada manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati dan kemudian menyeberang . Selanjutnya [6] ada manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati , menyeberang dan kemudian tiba di pantai seberang. Selanjutnya [7] ada manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati , menyeberang , tiba di pantai seberang dan kemudian setelah tiba di pantai seberang dan ia disebut sebagai Bramana dari pantai seberang
Ke tujuh jenis manusia melalui perumpamaan dalam air ini , telah saya uraikan dengan ringkas Berdasarkan yang telah diuraikan , yang telah dijelaskan diatas. Apakah kalian mengetahui maknanya ? perbedaannya ? sebab dan kondisinya ?
[0424b05] Pada saat itu , para bhikṣu berkata kepada Bhagavān
Bhagavān merupakan sumber Dharma, Bhagavān merupakan Raja Dharma, Dharma berasal dari Bhagavān . Mohon uraikan dengan terperinci, kami akan mendengarkannya dengan baik sehingga kami akan memahami uraian ini dan juga memahami maknanya.
[0424b07] Kemudian Buddha berkata: Dengarkanlah dengan baik, dengarkanlah dengan baik , berpikirlah dengan bijaksana dan ingatlah dengan baik! Saya akan menguraikan dengan terperinci mengenai makna ini kepada kalian.
Kemudian para bhikkhu menerima instruksi dan mendengarkannya .
[0424b09] Buddha berkata: Apa yang dimaksud dengan [perumpamaan] manusia yang tetap merundukkan badannya dibawah permukaan air?
[perumpamaan ini] mendeskripsikan jenis manusia yang diliputi oleh kualitas yang tidak bermanfaat, ternoda oleh penderitaan dan menjadi subjek dari akibat kejahatannya yang memunculkan akar dari siklus eksistensi.
Demikianlah makna dari [perumpamaan] manusia yang tetap merundukkan badannya dibawah permukaan air yang diibaratkan seperti manusia yang tenggelam didalam air , akan hanyut dan tetap merundukkan badannya dibawah air dalam jenis pertama [dari ketujuh jenis] manusia melalui perumpamaan dalam air yang telah saya uraikan diatas dan manusia jenis ini benar benar ada di dunia ini.
[0424b13] Apa yang dimaksud dengan [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air tetapi kemudian masuk ke dalam lagi. ?
[perumpamaan ini] mendeskripsikan jenis manusia yang telah “muncul di permukaan” yakni : telah memperoleh keyakinan dalam Dharma sejati, telah menjaga moralitas, telah melatih diri dengan berdana, telah banyak belajar, dan telah [melatih pengembangan] kebijaksanaan , telah mengkontemplasi kualitas kebajikan. Tetapi dalam rentang masa tertentu kemudian, ia kehilangan keyakinan karena tergoyahkan dan meninggalkan penjagaan moralitas, meninggalkan pelatihan diri dengan berdana, meninggalkan pembelajaran, meninggalkan [pelatihan pengembangan] kebijaksanaan dan juga meninggalkan kontemplasi kualitas kebajikan. Dengan demikian ia menjadi tergoyahkan.
Demikianlah makna dari [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air tetapi kemudian masuk ke dalam lagi yang diibaratkan seperti manusia yang akan hanyut didalam air , muncul dan kemudian tenggelam lagi dalam jenis kedua [dari ketujuh jenis] manusia melalui perumpamaan dalam air yang telah saya uraikan diatas dan manusia jenis ini benar benar ada di dunia ini.
[0424b18] Apa yang dimaksud dengan [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air tetapi tetap berdiam di permukaan air.
[perumpamaan ini] mendeskripsikan jenis manusia yang telah “muncul di permukaan” yakni : telah memperoleh keyakinan dalam Dharma sejati, telah menjaga moralitas, telah melatih diri dengan berdana, telah banyak belajar, dan telah [melatih pengembangan] kebijaksanaan, telah mengkontemplasi kualitas kebajikan.
Dalam rentang masa tertentu kemudian , keyakinannya tetap kokoh dan tidak hilang, demikian juga penjagaan moralitas, pelatihan diri dengan berdana, pembelajaran, [pengembangan] kebijaksanaan dan kontemplasi kualitas kebajikan [tetap] kokoh dan tidak hilang.
Demikianlah makna dari [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air tetapi tetap berdiam di permukaan air yang diibaratkan seperti manusia yang akan hanyut dalam air , muncul dipermukaan air dan tetap berdiam diri dalam jenis ketiga [dari ketujuh jenis] manusia melalui perumpamaan dalam air yang telah saya uraikan diatas dan manusia jenis ini benar benar ada di dunia ini.
[0424b23] Apa yang dimaksud dengan [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air, tetap berdiam dan kemudian mengamati dari permukaan air.?
[perumpamaan ini] mendeskripsikan jenis manusia yang telah “muncul di permukaan” yakni : telah memperoleh keyakinan dalam Dharma sejati, telah menjaga moralitas, telah melatih diri dengan berdana, telah banyak belajar, dan telah [melatih pengembangan] kebijaksanaan , telah mengkontemplasi kualitas kebajikan.
Dalam rentang masa tertentu kemudian , keyakinannya tetap kokoh dan tidak hilang, demikian juga penjagaan moralitas, pelatihan diri dengan berdana, pembelajaran, [pengembangan] kebijaksanaan dan kontemplasi kualitas kebajikan [tetap] kokoh dan tidak hilang. Ia mengetahui [empat kebenaran mulia]; yakni ; mengetahui penderitaan sebagaimana adanya, mengetahui munculnya penderitaan sebagaimana adanya, mengetahui lenyapnya penderitaan sebagaimana adanya, dan mengetahui jalan menuju lenyapnya penderitaan. Dengan mengetahui dan melihat sebagaimana adanya, ketiga ikatan [belenggu] pertama yakni : pandangan diri , kemelekatan pada aturan dan ajaran orthodox, dan keragu-raguan telah dieliminasi. dan melalui penghentian tiga belenggu ini , Ia memasuki marga , mencapai [tahapan] Srotāpanna , tidak jatuh kembali dalam kualitas yang tidak baik, mencapai kepastian dari penggugahan sempurna dalam tujuh kehidupan baik di ranah kehidupan yang lebih tinggi ataupun manusia dan kemudian mengakhiri semua penderitaan.
Demikianlah makna dari [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air, tetap berdiam dan kemudian mengamati dari permukaan air yang diibaratkan seperti manusia yang akan hanyut didalam air , muncul dipermukaan air , berdiam diri , kemudian mengamati dari pemukaan air dalam jenis keempat [dari ketujuh jenis] manusia melalui perumpamaan dalam air yang telah saya uraikan diatas dan manusia jenis ini benar benar ada di dunia ini.
[0424c04] Apa yang dimaksud dengan [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati dan kemudian menyeberang?
[perumpamaan ini] mendeskripsikan jenis manusia yang telah “muncul di permukaan” yakni : telah memperoleh keyakinan dalam Dharma sejati, telah menjaga moralitas, telah melatih diri dengan berdana, telah banyak belajar, dan telah [melatih pengembangan] kebijaksanaan , telah mengkontemplasi kualitas kebajikan.
Dalam rentang masa tertentu kemudian , keyakinannya tetap kokoh dan tidak hilang, demikian juga penjagaan moralitas, pelatihan diri dengan berdana, pembelajaran, [pengembangan] kebijaksanaan dan kontemplasi kualitas kebajikan [tetap] kokoh dan tidak hilang. Ia mengetahui [empat kebenaran mulia]; yakni ; mengetahui penderitaan sebagaimana adanya, mengetahui munculnya penderitaan sebagaimana adanya, mengetahui lenyapnya penderitaan sebagaimana adanya, dan mengetahui jalan menuju lenyapnya penderitaan. Dengan mengetahui dan melihat sebagaimana adanya maka ketiga ikatan [belenggu] pertama yakni : pandangan diri, kemelekatan pada aturan dan ajaran orthodox, dan keragu-raguan telah dielimanasi.
Kemudian ia juga telah melemahkan ketiga ikatan [belenggu] berikutnya yakni keinginan sensual, kemarahan, dan ketidaktahuan, memasuki marga dan mencapai [tahapan] Sakṛdāgāmin ,mencapai kepastian dari penggugahan sempurna dalam satu kehidupan baik di ranah kehidupan yang lebih tinggi ataupun manusia dan kemudian mengakhiri semua penderitaan.
Demikianlah makna dari [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati dan kemudian menyeberang yang diibaratkan seperti manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati dan kemudian menyeberang dalam jenis kelima [dari ketujuh jenis] manusia melalui perumpamaan dalam air yang telah saya uraikan diatas dan manusia jenis ini benar benar ada di dunia ini.
[0424c15] Apa yang dimaksud dengan [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air, tetap berdiam , mengamati, menyeberang dan kemudian mencapai pantai seberang ?
[perumpamaan ini] mendeskripsikan jenis manusia yang telah “muncul di permukaan” yakni : telah memperoleh keyakinan dalam Dharma sejati, telah menjaga moralitas, telah melatih diri dengan berdana, telah banyak belajar, dan telah [melatih pengembangan] kebijaksanaan , telah mengkontemplasi kualitas kebajikan. .
Dalam rentang masa tertentu kemudian , keyakinannya tetap kokoh dan tidak hilang, demikian juga penjagaan moralitas, pelatihan diri dengan berdana, pembelajaran, [pengembangan] kebijaksanaan dan kontemplasi kualitas kebajikan [tetap] kokoh dan tidak hilang. Dengan mengetahui dan melihat sebagaimana adanya , Ia mengetahui [empat kebenaran mulia]; yakni ; mengetahui penderitaan sebagaimana adanya, mengetahui munculnya penderitaan sebagaimana adanya, mengetahui lenyapnya penderitaan sebagaimana adanya, dan mengetahui jalan menuju lenyapnya penderitaan.
Dengan mengetahui dan melihat sebagaimana adanya maka lima ikatan [belenggu] pertama yakni : keinginan sensual, kebencian pandangan diri, kemelekatan pada aturan dan ajaran orthodox, dan keragu-raguan telah dieliminasi.
Dengan penghentian kelima [ikatan] belenggu pertama ini ia memasuki marga dan mencapai [tahapan] anāgāmi ,ia akan terlahir di ranah kehidupan yang lebih tinggi dan mencapai nirvana akhir disana ,tidak kembali lagi ke dunia ini.
Demikianlah makna dari [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air , berdiam , mengamati , menyeberang dan mencapai pantai seberang yang diibaratkan seperti manusia yang akan hanyut didalam air , muncul dipermukaan air , berdiam diri , mengamati , menyeberang. dan mencapai pantai seberang dalam jenis keenam [dari ketujuh jenis] manusia melalui perumpamaan dalam air yang telah saya uraikan diatas dan manusia jenis ini benar benar ada di dunia ini.
[0424c26] Apa yang dimaksud dengan [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air, tetap berdiam , mengamati, menyeberang , mencapai pantai seberang dan kemudian disebut sebagai bramana dari pantai seberang ?
[perumpamaan ini] mendeskripsikan jenis manusia yang telah “muncul di permukaan” yakni : telah memperoleh keyakinan dalam Dharma sejati, telah menjaga moralitas, telah melatih diri dengan berdana, telah banyak belajar, dan telah [melatih pengembangan] kebijaksanaan , telah mengkontemplasi kualitas kebajikan. .
Dalam rentang masa tertentu kemudian , keyakinannya tetap kokoh dan tidak hilang, demikian juga penjagaan moralitas, pelatihan diri dengan berdana, pembelajaran, [pengembangan] kebijaksanaan dan kontemplasi kualitas kebajikan [tetap] kokoh dan tidak hilang. Dengan mengetahui dan melihat sebagaimana adanya .Ia mengetahui [empat kebenaran mulia]; yakni ; mengetahui penderitaan sebagaimana adanya, mengetahui munculnya penderitaan sebagaimana adanya, mengetahui lenyapnya penderitaan sebagaimana adanya, dan mengetahui jalan menuju lenyapnya penderitaan.
Dengan mengetahui dan melihat sebagaimana adanya maka ia mencapai tahapan arhat , kesadaran yang bebas dari tiga arus penyebab siklus eksistensi yakni : arus penyebab siklus eksistensi - keinginan sensual (kāmāsrava) , arus penyebab siklus eksistensi - eksistensi (bhavāsrava) dan arus penyebab siklus eksistensi - ketidaktahuan (avidyāsrava) dan mencapai pembebasan (vimokṣa) dan mencapai pengetahuan dari pembebasan ,melampaui semua kelahiran , kokoh dalam keinginan yang telah terbebaskan, semua tugas yang harus dilakukan telah selesai dilakukan., tiada lagi penderitaan yang akan muncul kembali.
Demikianlah makna dari [perumpamaan] manusia yang telah muncul di permukaan air, tetap berdiam , mengamati, menyeberang , mencapai pantai seberang dan kemudian disebut sebagai bra mana dari pantai seberang yang diibaratkan seperti manusia yang akan hanyut didalam air , muncul dipermukaan air , berdiam diri , mengamati , menyeberang, mencapai pantai seberang dan kemudian disebut sebagai Bramana dari pantai seberang dalam jenis ketujuh [dari ketujuh jenis] manusia melalui perumpamaan dalam air yang telah saya uraikan diatas dan manusia jenis ini benar benar ada di dunia ini. Seperti yang telah saya katakana sebelumnya bahwa saya akan menguraikan dengan terperinci mengenai makna dari perumpamaan ketujuh manusia dalam air ini . Oleh sebab itu saya menguraikannya.
[0425a12] Demikianlah yang telah diuraikan oleh Buddha. Setelah mendengar uraian ini para bhikṣu bersuka cita dan mengingat uraian ini dengan baik .
[0425a14] sutra perumpamaan air , bagian ke empat dalam seribu tiga ratus delapan puluh delapan aksara