大正新脩大藏經
Taishō Shinshū Daizōkyō
密教部
Esoteris
T 1071
十一面神呪心經
आर्य-अवलोकितेश्वर-एकदशमुख-नाम-धारणी
ārya-avalokiteśvara-ekadaśamukha-nāma-dhāraṇī
Dhāraṇī yang bernama ārya-avalokiteśvara-ekadaśamukha
Diterjemahkan oleh 玄奘 [ xuán zàng ]
T 1070 T 1071 T 1072
[0152a14] Demikianlah yang telah kudengar
[0152a14] Pada suatu
waktu Bhagavān sedang berdiam di Jetavana,
Sravasti bersama
dengan persamuan bhikṣu
agung yang terdiri dari seribu dua
ratus lima puluh orang dan persamuan bodhisattva-mahāsattva
yang tidak terhitung jumlahnya dengan Maitreya Bodhisattva sebagai
pemimpin mereka .
Para bhikṣu ,bhikṣuṇī , upāsaka, upāsikā, para deva , nāga , yakṣa , gandharva , asura, garuḍa, kiṃnara, mahôraga, kumbhaṇḍha, piśācā, manusia dan bukan manusia yang sedang mengelilingi, memberikan persembahan dan penghormatan serta mengumandangkan pujian kepada Bhagavān dan bersiap untuk mendengarkan ajaran realitas.
[0152a21] Kemudian Avalokitêśvara
bodhisattva mahāsattva beserta dengan ratusan ribu koti niyuta vidya dhāra tiba
di kediaman Buddha, menghadap dan memberikan penghormatan
dengan menyentuhkan dahinya ke kaki Bhagavān ,
mengelilingi Bhagavān dari arah kanan sebanyak tiga kali kemudian mengundurkan diri dengan duduk disalah satu sisi dari Bhagavān dan kemudian berkata :
Bhagavān , ada esensi [hṛdaya]
bernama ekadaśamukha
yang diberkahi dengan kualitas kekuasaan dan kekuatan agung dimana sepuluh koti Buddha juga telah
menguraikannya.
Sekarang saya ingin menguraikan kembali esensi
ini ini untuk memberikan
manfaat , kedamaian dan sukacita bagi
semua makhluk hidup karena mampu mengeliminasi semua penyakit , mengeliminasi
kelahiran kembali dalam ranah yang tidak menyenangkan , menghindari semua aspek yang tidak baik,
mengeliminasi semua keinginan yang tidak baik dan mimpi buruk ,melindungi mereka dari kematian dini yang
disebabkan oleh berbagai aspek , menundukkan semua makhluk yang
memiliki aktivitas pikiran yang tidak baik ,
menentramkan semua pikiran yang penuh dengan penderitaan hingga berubah menjadi ketenangan dan sukacita , menyebabkan
seseorang yang berniat tidak baik menjadi berbalik dan berhati lembut, mengelimininasi semua halangan dari Mara , mewujudkan
semua keinginan yang baik dengan sempurna .
Bhagavān , saya belum pernah melihat semua makhluk dalam ranah kehidupan baik deva
, makhluk halus , Brahma maupun śramaṇa dan brāhmana yang tidak menjaga dan melindungi seseorang yang
melafalkan dan mengingat dengan baik, menyalin kembali serta menyebarkan esensi ini. Disamping itu, esensi ini mampu mengeliminasi
dan menghindari semua bencana, luka yang diakibatkan oleh senjata tajam dan
tongkat , racun , pengaruhi dari ikatan dengan media vetala ataupun mahāvidya ajaran luar dengan tujuan yang
tidak baik.
Saya belum pernah melihat bahwa semua aspek dan makhluk yang
berniat jahat, baik dari jauh maupun dekat mampu mendekati dan menganggu wilayah perlindungan yang telah
dimanifestasikan oleh esensi ini . Disamping itu ,esensi
ini juga mampu mengeliminasi semua hasil aktivitas
[ ucapan, pikiran , perbuatan] tidak
baik yang akan terkondisi.
Bhagavān , dengan ini saya juga menyatakan, menegaskan kembali bahwa semua makhluk hidup harus
memahami kemurnian dari semua aspek
realitas ini , mereka harus menerima dengan menyakini dan tidak meragukan
kekuatan dan kekuasaan agung dari esensi
ini maka mereka akan mampu mencegah bencana yang akan datang dan juga semua
aspek yang tidak baik hingga semua aspek
yang tidak baik ini juga tidak akan terkondisi dalam wilayah disekitar
kediaman mereka.
Esensi ini telah diuraikan dan dipuji dengan penuh suka
cita oleh semua Buddha dimana semua
Tathāgatā sebelumnya juga mengkontemplasi
dengan perhatian penuh, berdiam dan juga
menjaga dan melindungi esensi ini.
Bhagavān, saya merenungkan dan mengingat kembali dalam kalpa
yang tidak terhitung seperti butiran pasir di sungai Gangga yang lampau , dalam
ranah eksistensi ini muncul seorang
Buddha yang bernama Tathāgata Śatapadmanayanacūḍa pratihataraṅgavela kiraṇarāja,
Arhat, Samyaksambuddha dan pada saat itu saya hanyalah seorang rsi agung dan pertama
kali mendengarkan uraian esensi ini
melalui Tathāgata Śatapadmanayanacūḍa
pratihataraṅgavela kiraṇarāja.
Bhagavān, setelah mendengarkan dan menerima uraian esensi ini dari Tathāgata ini , saya melihat
semua Tathāgatā dari sepuluh penjuru memanifestasikan
dirinya dan mencapai penguasaan dan pemahaman dari ketidakmunculan semua
fenomena [anutpattikadharmakṣāntipratilabdhā]. Oleh sebab itu, saya
tegaskan bahwa esensi ini diberkahi dengan kekuasaan agung .
Jika ada kulaputra ataupun
kuladuhitrā yang menyakini esensi ini dan
ingin melafalkan dan mengingatnya dengan
baik harus menjunjung tinggi dan
menghormati , melafal dan mengingat dengan perhatian penuh dan tidak teralihkan
dan melatih diri sesuai dengan ajaran realitas , membersihkan diri dan
menjalankan moralitas dengan murni serta melafalkan esensi ini sebanyak seratus delapan
kali di setiap pagi maka mereka akan memperoleh sepuluh kualitas antara lain : pertama
jasmani yang terbebaskan dari semua penyakit , kedua
selalu dilindungi dan diberkahi oleh semua Buddha dari sepuluh penjuru, ketiga memiliki kesejahteraan materi , tidak
akan kekurangan sandang dan pangan keempat mampu menundukkan semua musuh dan semua aspek dari rasa takut , kelima dihormati dan dipuji oleh semua
makhluk di sekitar mereka , keenam akan terhindar dari pengaruh media racun dan vetala dari ajaran luar ,
ketujuh akan terhindar dari luka yang
diakibatkan oleh senjata tajam dan tongkat , kedelapan akan terhindar dari bencana yang disebabkan
oleh air , kesembilan akan terhindar dari bencana yang disebabkan oleh api,
kesepuluh akan terhindar dari kematian
yang tidak wajar ataupun belum waktunya
.
Selain itu , juga ada empat
aspek kualitas kebajikan yang bermanfaat lainnya yakni : pertama saat menjelang
kematian , mereka akan melihat Buddha memanifestasikan diri di hadapannya,
kedua tidak akan terlahir kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan
, ketiga akan terhindar dari kondisi
yang tidak baik dan kematian yang tidak
wajar. Keempat akan terlahir kembali
dalam ranah eksistensi Sukhavati.
Bhagavān, saya merenungkan dan mengingat kembali dalam kalpa
yang tidak terhitung seperti butiran pasir dari
sepuluh sungai Gangga yang lampau
, dalam ramah eksistensi ini muncul
seorang Buddha yang bernama Tathāgata Mandāravagandha , Arhat,
Samyaksambuddha dan pada saat itu saya hanyalah seorang perumah tangga dan melalui Tathāgata Mandāravagandha ,
saya mendengarkan dan menerima
kembali esensi ini .
Setelah mendengarkan dan menerima esensi ini, saya melampaui semua siklus eksistensi
yang tidak terhitung jumlahnya , melafalkan dan mengingat dengan baik
esensi ini selama empat puluh kalpa hingga mencapai
esensi welas kasih agung, pengetahuan dan kebijaksanaan dari semua
Buddha hingga mampu memasuki semua gerbang pembebasan dari jalan Bodhisattva.
Kekuasaan dan kekuatan agung dari esensi ini mampu menyelamatkan semua
makhluk hidup dari ikatan , belenggu dan penjara, bencana yang disebabkan oleh api , air maupun angin , pencurian dan
perampokan , pengaruh dari media racun
dan vetala dari ajaran luar , pengaruh dari
manusia dan bukan manusia , berbagai aspek kualitas yang tidak
bermanfaat lainnya dan juga menyebabkan
semua makhluk hidup akan berlindung kepada Tri Ratna sehingga mereka dapat
terselamatkan dan terlindungi dari semua aspek yang tidak baik dan mampu berdiam dalam kediaman yang damai
dan tenang.
Kekuasaan dan kekuatan agung dari esensi ini mampu membebaskan semua
makhluk hidup dari pengaruh para yakṣa dan raksaṣa yang berniat tidak baik dan sebagainya . Disamping itu juga mampu
membangkitkan kesadaran penggugahan yang penuh dengan welas kasih dan
simpati kepada semua makhluk hidup pada
tahap awal hingga kemudian mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak
tertandingi.
Bhagavān, esensi dari dharani yang
akan saya uraikan ini diberkahi dengan kekuasaan dan kekuatan agung . Walaupun praktisi hanya melafalkannya sekali saja juga akan mampu mengelimininasi semu aktivitas [ucapan , pikiran dan perbuatan]
dari empat kekeliruan fundamental dan mengeliminasi lima
aktivitas [ucapan , pikiran dan perbuatan] tanpa jeda dengan sempurna. Dengan demikian ,tidak terkatakan berapa
besar kualitas kebajikan yang akan diakumulasi oleh praktisi yang melatih diri
sesuai dan selaras dengan metoda yang akan saya uraikan saat ini.
Bhagavān, seseorang memiliki kesempatan dalam mendengarkan
uraian esensi dari dharani ini karena mereka telah mengakumulasi ratusan ribu
niyuta esensi Buddha dan beragam akar kualitas kebajikan dalam kehidupan
sebelumnya.
Jika praktisi melafalkan dan mengingat
dengan baik esensi ini baik siang maupun
malam berdasarkan penanggalan lunar pada hari pertama , hari keempat belas , kelima belas , menjalankan uposadha vatra dan menjalankan pelatihan moralitas dengan
murni , melatih diri sesuai dengan instruksi
ajaran realitas, membersihkan diri dan berdiam dalam ketenangan, kemudian
melafalkan dan mengingat dengan baik
esensi ini, maka semua hasil aktivitas tidak baik yang telah dilakukan oleh mereka dalam berbagai siklus
kehidupan selama empat puluh ribu kalpa
juga akan tereliminasi dengan sempurna.
Bhagavān, saya
menegaskan kembali bahwa esensi yang
bernama ekadaśamukha
ini sangat berharga dan dijunjung tinggi
karena sangat sulit untuk mendapatkan kesempatan dalam mendengarkan
kembali esensi ini .
Oleh sebab itu, dengan melafalkan
esensi ini akan sama dengan memuji serta
melafal dan mengingat dengan baik ratusan , ribuan, koti niyuta nama Buddha
ataupun dengan memuji serta melafal dan mengingat dengan baik nama saya . Pelafalan esensi ini juga akan mengakumulasi
kualitas kebajikan yang sama dan setara
dalam kedua aspek pelafalan diatas dan juga akan menyebabkan para
praktisi mencapai tahapan yang tidak
akan mundur dalam semua aspek, mengeliminasi semua kondisi mental yang tidak
berguna , mengeliminasi semua halangan ,
mengeliminasi semua aspek dari rasa
takut , mengeliminasi ketiga hasil aktivitas dari ucapan , pikiran dan perbuat
yang tidak baik dan tidak bermanfaat . Dengan demikian ,tidak terkatakan berapa besar kualitas kebajikan yang
akan diakumulasi oleh praktisi yang melatih diri sesuai dan selaras dengan metoda yang akan saya uraikan saat ini.
Jika praktisi melafal dan mengingat dengan baik
esensi ini , kemudian melatih diri sesuai dan selaras dengan metoda dalam
uraian saya ini maka dia pasti akan mencapai penggugahan tertinggi dan aspek ini akan berada dalam gengaman
telapak tangannya.
[0152c23] Kemudian Bhagavān memuji Avalokitêśvara bodhisattva dan berkata:
Sādhu, , Sādhu,
Kuluputra , anda memiliki kesadaran yang
penuh welas kasih agung
sehingga ingin menguraikan esensi dari dhāraṇī ini untuk
kesejahteraan semua makhluk hidup .
Kuluputra , melalui metoda
kefasihan ini , anda telah bersimpati dan
menyelamatkan semua makhluk hidup sehingga mereka mampu mengeliminasi
semua penyakit , mengeliminasi semua halangan dalam pelatihan diri dan juga
semua aspek dari rasa takut ,
mengeliminasi semua aktivitas yang tidak bermanfaat dimana telah mereka
kondisikan melalui ucapan, perbuatan dan pikiran mereka dan juga mengarahkan
dan menegaskan kembali jalan bagi semua makhluk hidup untuk mencapai
kesempurnaan penggugahan yang tidak tertandingi.
Kuluputra , saya juga akan
turut bersuka cita jika anda menguraikan
esensi ini pada saat ini.
Kemudian Avalokitêśvara bodhisattva bangkit dari tempat
duduknya, merapikan dan melipat jubah
hingga bahu sebelah kanan terbuka, berlutut dengan lutut kanan menyentuh tanah,
merangkupkan kedua tangannya untuk menghormati
Sang Buddha dan berkata :
esensi dari dhāraṇī
bernama ekadaśamukha
adalah sebagai berikut :
[0153a02]
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgate bhyaḥ arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
[0153a05]
Chinese
怛姪他闇 (1) 達囉 達囉 (2) 地 [履] 地 [履] (3) 杜嚕 杜嚕 (4)壹[齒*來] 伐 [齒*來] (5) 折隷折隷 (6) 鉢囉 折隷鉢囉折隷 (7) 俱素謎 (8) 俱蘇摩伐 隷 (9) 壹履弭履 (10) 止履 (11) 止徵 社 摩波隷耶 (12) 戍 陀薩埵 (13) 莫訶迦嚧 尼 (上聲呼) 迦 (14) 莎 訶 (15)
Pinyin
dá zhí tā àn (1) dá luō dá luō (2) de [lǚ] de [lǚ] (3) dù lū dù lū (4) yī [chǐ] fá [chǐ] (5) zhé lì zhé lì (6) bō luō zhé lì bō luō zhé lì (7) jù sù mèi (8) jù sū mó fá lì (9) yī lǚ mǐ lǚ (10) zhǐ lǚ zhǐ zhēng (11) shè mó bō lì yē (12) shù tuó sà duǒ (13) mò hē jiā lú ní jiā (14) shā hē (15)
Sanskrit
tadyathā: om (1) dhara dhara (2) dhiri dhiri (3) dhuru dhuru (4) iṭṭe viṭṭe (5) cale cale (6) pracale pracale (7) kusume (8) kusumavare (9) ili mili (10) citi jvālam (11) āpanāya ( 12) śuddha-satva (13) mahākāruṇika (14) svāhā (15)
[0153a11] Bhagavān , Demikianlah mantra fundalmental [mūlamantra] ini , jika melafal dan mengingat dengan baik mūlamantra ini maka akan mengakumulasi kualitas kebajikan dan manfaat seperti yang telah diuraikan diatas.
[0153a13]
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyaḥ arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
Chinese
怛姪他呵呵呵呵 (1) 壹隷弭隷 (2) 止隷婢隷 (3) 棄隷 呬 隷
(4) 莎訶 (5)
Pin Yin
dá zhí tā hē hē hē hē (1) yī lì mǐ lì (2) zhǐ lì bì lì (3) qì lì xì lì
(4) shā hē (5)
Sanskrit
tadyathā hā hā hā hā (1) ime tile (2) cile bhile (3) chile khile
(4) svāhā (5)
[0153a18] Bhagavān , demikianlah mantra untuk pemberkahan dan pemurnian untuk air dan pakaian [snānopasparśanavastrābhyukṣipaṇa mantra]. Jika ingin melatih diri dan masuk dalam ruang pelatihan diri harus membersihkan diri terlebih dahulu , kemudian melafal mantra ini sebanyak tujuh kali dengan menggunakan media air dan dipercikkan di tubuh praktisi untuk pemurnian dan perlindungan diri dan juga melafal mantra ini sebanyak tujuh kali dengan menggunakan media jubah yang hendak dikenakan , setelah itu praktisi dapat mengenakan jubah mereka untuk melatih diri .
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyu arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
[0153a23]
Chinese
怛姪他拄嚕拄嚕 (1) 呵呵呵呵 (2) 莎訶 (3)
Pinyin
dá zhí tā zhǔ lū zhǔ lū (1) hē hē hē hē (2) shā hē (3)
Sanskrit
tadyathā ṭuru ṭuru (1) hā hā hā hā (2) svāhā (3)
[0153a24] Bhagavān , Demikianlah mantra untuk persembahan dupa dan pelita [dhūpadīpanivedana mantra]. Jika pada saat melatih diri ataupun memasuki ruang pelatihan diri , ingin memberikan persembahan dengan menyalakan dupa maka praktisi dapat melafalkan mantra ini sebanyak tujuh kali dengan menggunakan media dupa dan kemudian dinyalakan sedangkan untuk persembahan pelita dapat menggunakan media minyak ataupun ghee yang telah dilafalkan mantra ini terlebih dahulu sebanyak tujuh kemudian menyalakan pelita tersebut.
[0153a27]
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyaḥ arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
[0153b01]
Chinese
怛姪他死履死履 (1) 地履地履 (2) 死 [履] 地 [履] (3) 莎訶 (4)
Pinyin
dá zhí tā sǐ lǚ sǐ lǚ (1) de lǚ de lǚ (2) sǐ lǚ de lǚ (3) shā hē (4)
Sanskrit
tadyathā thiri thiri (2) dhiri dhiri (3) thiri dhiri (3) svāhā (4)
[0153b03] Bhagavān , Demikianlah mantra untuk persembahan wewangian , bunga dan untaian bunga [gandhapuṣpopanivedana mantra] Jika pada saat melatih diri ataupun memasuki ruang pelatihan diri , ingin memberikan persembahan bunga maka praktisi dapat melafalkan mantra ini sebanyak tujuh kali dengan menggunakan media bunga dan kemudian ditebarkan pada lambang penghormatan [caitya] sedangkan untuk persembahan wewangian dapat menggunakan media serbuk ataupun pasta wewangian yang telah dilafalkan mantra ini terlebih dahulu sebanyak tujuh kali kemudian dioleskan pada lambang penghormatan [caitya]. Jika ingin mempersembahkan untaian bunga maka praktisi dapat melafalkan mantra ini sebanyak tujuh kali dengan menggunakan media untaian bunga dan kemudian digunakan untuk menghiasi lambang penghormatan [caitya]
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyaḥ arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
[0153b09]
Chinese
怛姪他 娑睇娑睇 (1) 死地死地 (2) 素 杜素杜 (3) 莎訶 (4)
Pinyin
dá zhí tā suō dì suō dì (1) sǐ de sǐ de (2) sù dù sù dù (3) shā hē (4)
Sanskrit
tadyathā sāde sāde (1) sidi sidi (2) sudu sudu (3) svāhā (4)
[0153b11] Bhagavān, Demikianlah mantra untuk persembahan [balinivedana mantra] kepada para Buddha. Jika praktisi ingin memberikan persembahan makanan , minuman , bunga , buah dan sebagainya kepada para Buddha maka harus melafalkan mantra ini sebanyak dua puluh satu kali dengan menggunakan media yang akan dipersembahkan dan kemudian dipersembahkan di hadapan lambang penghormatan [caitya] dengan mengangkat dan menggunakan kedua tangan
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyaḥ arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
怛姪他末死達死 (1) 折 [履] 折 [履] (2) 虎嚕虎嚕 (3) 主嚕主嚕
(4) 素 嚕素嚕 (5) 母嚕母 嚕 (6) 莎訶 (7)
Pinyin
dá zhí tā mò sǐ dá sǐ (1) zhé lǚ zhé lǚ (2) hǔ lū hǔ lū (3) zhǔ lū zhǔ lū (4) sù lū sù lū (5) mǔ lū mǔ lū (6) shā hē (7)
Sanskrit
tadyathā masi dhasi (1) cari cari (2) huru huru (3) curuḥ curuḥ
(4) suruḥ suruḥ (5) muruḥ muruḥ (6) svāhā (7)
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyu arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
怛姪他 壹履弭履 (1) 比履底 履 (2) 止履呬履 (3) 莎訶 (4)
Pin Yin
dá zhí tā yī lǚ mǐ lǚ (1) bǐ lǚ de lǚ (2) zhǐ lǚ xì lǚ (3) shā hē (4)
Sanskrit
tadyathā ili mili (1) viri dhiri (2) tili hili (3) svāhā
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyu arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
怛姪他 比胝比胝 (1) 底胝底胝 (2) 止胝止胝
(3) 費胝費胝 (4) 揭車揭車 (5) 薄迦梵
(6) 阿唎耶婆 盧枳低濕伐囉 (7) 颯縛婆縛 南 (8) 莎訶 (9)
Pinyin
dá zhí tā bǐ zhī bǐ zhī (1) de zhī de zhī (2) zhǐ zhī zhǐ zhī
(3) fèi zhī fèi zhī (4) jiē chē jiē chē (5) bó jiā fàn
(6) ā lì yē pó lú zhǐ dī shī fá luō (7) sà fù pó fù nán (8) shā hē (9)
Sanskrit
tadyathā piṭi piṭi (1) dhiṭi dhiṭi (2) kiṭi kiṭi
(3) viṭi viṭi (4) gaccha gaccha (5) bhagavān
(6) āryāvalokiteśvara (7) svabhavanaṃ (8) svāhā (9)
[0153c13] Bhagavān , Demikianlah esensi bernama ekadaśamukha yang
diberkahi dengan kekuatan dan kekuasaan agung ini , walaupun para praktisi
belum mampu memapankan pelatihan diri melalui esensi ini , juga tetap akan
mampu mengakumulasi semua aspek dari
berbagai kualitas. Jika para praktisi melafalkan dan mengingat dengan
baik ,melatih diri dengan perhatian penuh maka semua keinginan yang baik akan
terwujud dengan sempurna.敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyaḥ arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
[0153b16]
Chinese怛姪他末死達死 (1) 折 [履] 折 [履] (2) 虎嚕虎嚕 (3) 主嚕主嚕
(4) 素 嚕素嚕 (5) 母嚕母 嚕 (6) 莎訶 (7)
Pinyin
dá zhí tā mò sǐ dá sǐ (1) zhé lǚ zhé lǚ (2) hǔ lū hǔ lū (3) zhǔ lū zhǔ lū (4) sù lū sù lū (5) mǔ lū mǔ lū (6) shā hē (7)
Sanskrit
tadyathā masi dhasi (1) cari cari (2) huru huru (3) curuḥ curuḥ
(4) suruḥ suruḥ (5) muruḥ muruḥ (6) svāhā (7)
[0153b19] Bhagavān , Demikianlah mantra untuk homa [homa mantra] Jika ingin melafalkan mantra fundamental [mūlamantra] sesuai dengan prosedur yang telah diuraikan diatas, dapat menggunakan media kayu bakar dari ranting pohon ataupun bunga yang dipotong sepanjang satu inci sebanyak tiga puluh satu potongan dan kemudian kedua ujung ranting tersebut dioleskan dengan ghee ataupun madu . Setelah itu , media ranting ini dibakar satu per satu dalam homa dengan melafalkan mantra ini setiap kali pada saat memasukkan media ranting ke dalam nyala api . Setelah prosedur ini selesai maka dapat dilanjutkan dengan prosedur lainnnya yang sesuai dengan uraian.
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyu arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
[0153b27]
Chinese怛姪他 壹履弭履 (1) 比履底 履 (2) 止履呬履 (3) 莎訶 (4)
Pin Yin
dá zhí tā yī lǚ mǐ lǚ (1) bǐ lǚ de lǚ (2) zhǐ lǚ xì lǚ (3) shā hē (4)
Sanskrit
tadyathā ili mili (1) viri dhiri (2) tili hili (3) svāhā
[0153b29] Bhagavān , Demikianlah mantra pembatas perlindungan wilayah [sīmābandha mantra] Jika ingin melakukan prosedur perlindungan wilayah maka dapat melafalkan mantra ini sebanyak tujuh kali dengan menggunakan media air dan kemudian dipercikkan ke empat penjuru . Untuk perlindungan wilayah dapat juga menggunakan media biji sesawi ataupun abu yang bersih dengan melafalkan mantra ini sebanyak tujuh kali dan menyebarkannya ke empat penjuru untuk memanifestasikan pembatas wilayah dan perlindungan .
Chinese
敬禮三寶。
敬禮聖智海遍照莊嚴王如來。
敬 禮一切如來應正等覺。
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ sān bǎo
jìng lǐ shèng zhì hǎi biàn zhào zhuāng yán wáng rú lái
jìng lǐ yī qiè rú lái yìng zhēng děng jiào
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namo ratnatrayāya
namaḥ ārya jñāna sāgara vairocana vyūha rājāya tathāgatāya arhate samyaksaṃbuddhāya
namaḥ sarva tathāgatebhyu arhatebhyaḥ samyaksaṃbuddhebhyaḥ
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
[0153c06]
Chinese怛姪他 比胝比胝 (1) 底胝底胝 (2) 止胝止胝
(3) 費胝費胝 (4) 揭車揭車 (5) 薄迦梵
(6) 阿唎耶婆 盧枳低濕伐囉 (7) 颯縛婆縛 南 (8) 莎訶 (9)
Pinyin
dá zhí tā bǐ zhī bǐ zhī (1) de zhī de zhī (2) zhǐ zhī zhǐ zhī
(3) fèi zhī fèi zhī (4) jiē chē jiē chē (5) bó jiā fàn
(6) ā lì yē pó lú zhǐ dī shī fá luō (7) sà fù pó fù nán (8) shā hē (9)
Sanskrit
tadyathā piṭi piṭi (1) dhiṭi dhiṭi (2) kiṭi kiṭi
(3) viṭi viṭi (4) gaccha gaccha (5) bhagavān
(6) āryāvalokiteśvara (7) svabhavanaṃ (8) svāhā (9)
[0153c10] Bhagavān , Demikianlah mantra untuk meminta dengan hormat agar bodhisattva āryāvalokiteśvara kembali dalam kediamannya [āryāvalokiteśvara gaccha svabhavanam mantra] , mantra ini dilafalkan setelah prosedur pelatihan diri selesai dijalankan semuanya dan dilafalkan dengan mengelilingi lambang penghormatan [caitya] dari bodhisattva āryāvalokiteśvara sebanyak tujuh kali
Jika seseorang menderita
deman tinggi yang muncul berselang seling , setiap hari pertama, setiap hari kedua,
setiap hari ketiga, setiap hari kempat , lafalkan dhāraṇī ini ini maka penyakit ini akan sembuh.
Jika seseorang dipengaruhi oleh hariti
, , bhūta, dākiṇī , piśāca , kaṭapūtana
ataupun dibawah pengaruh dari rākṣasi [pūtanā] , Mara ataupun berbagai
preta dan makhluk halus yang
berniat tidak baik lainnya , lafalkan dhāraṇī ini
sebanyak seratus delapan kali dihadapan
penderita maka pengaruh ini akan sirna dengan sendirinya.
Jika seseorang memiliki halangan
yang berat sehingga pengaruh ini tidak dapat disembuhkan dengan cara apapun, gunakan
media benang lima warna dan kemudian dipilin menjadi seutas benang , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali dengan cara
mengikat atau menyimpul benang tersebut sekali setiap pelafalan hingga mencapai
seratus delapan simpul dan kemudian
dikenakan sebagai kalung ataupun diikatkan pada lengan tangan maka semua
halangan berat dan pengaruh ini akan sirna dengan sendirinya.
Jika seseorang menderita
berbagai infeksi kulit
misalnya tumor, abses,
bisul, kudis dan beragam penyakit kulit lainnya ataupun luka yang diakibatkan oleh senjata
tajam , panah , tombak , tongkat dan sebagainya ataupun gigitan ular, sengatan kalajengking, lipan,
lebah ,serangga maupun binatang berbisa
lainnya, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak tujuh kali maka penderita akan sembuh.
Jika seseorang memiliki
halangan yang berat sehingga tidak dapat
disembuhkan dengan cara apapun, gunakan media gumayi ataupun tanah kuning yang
telah dibersihkan dan dimurnikan , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak tujuh kali dan dioleskan pada bagian
kulit yang terkena luka ataupun sakit
maka penderita akan sembuh.
Jika seseorang menderita stroke ringan ,
mengalami gejala seperti telinga tidak dapat mendengarkan dan lubang hidung
seperti tertutup , lafalkan dhāraṇī
ini dengan penuh perhatian
sebanyak seratus delapan kali maka dia
akan sembuh.
Jika seseorang
memiliki halangan yang berat sehingga tidak
dapat disembuhkan dengan cara apapun, gunakan media , minyak wijen , dan kulit
betula japonica serta aristolochia debilis lafalkan
dhāraṇī ini sebanyak tujuh kali dengan menggunakan ketiga media diatas , media
tersebut dicampurkan kedalam minyak yang mendidih kemudian dioleskan ke seluruh bagian tubuh ,
telinga dan hidung maka dia akan sembuh.
Untuk berbagai pengaruh dan penyakit lainnya , juga dapat melafalkan dhāraṇī ini dengan perhatian penuh maka semua aspek halangan , pengaruh dan penyakit ini dapat tereliminasi dengan sempurna
[0154a03] Bhagavān , jika seseorang ingin menyempurnakan pelatihan diri melalui esensi ini maka
terlebih dahulu praktisi ini harus
membuat [mengukir] rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha
dengan ukuran setinggi satu setengah
hasta menggunakan media potongan kayu
cendana putih yang bebas dari cacat ataupun retak.
Rupang ini harus diukir dengan iconography salah satu tangan kiri memegang sekuntum
teratai merah sedangkan tangan kiri lainnya memegang kundika . Salah satu
tangan kanan memegang mala dan tangan kanan lainnya dalam mudra tidak mengenal
rasa takut.
Rupang ini harus memiliki sebelas muka [wajah] dengan tiga
tingkatan muka [wajah] sebelah depan
mengekspresikan welas kasih , tiga tingkatan muka [wajah] sebelah kiri
mengekspresikan kemarahan dan tiga
tingkatan muka [wajah] sebelah kanan harus memiliki taring putih dan pada
tingkatan teratas harus memiliki satu
muka [wajah] yang sedang tertawa lebar
dan mengekspresikan kemarahan. Diatas
tingkatan muka terakhir ini harus ada muka [wajah] Buddha. Setiap muka [wajah] bodhisattva ini dihiasi dengan mahkota yang diatasnya terdapat satu rupa
Buddha. Selanjutnya rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ini juga harus dihiasi dengan berbagai untaian permata dan berbagai perhiasan berharga lainnya.
Setelah mendirikan [mengukir] rupang tersebut , jika
praktisi ingin beraspirasi ataupun
mengakumulasi kualitas kebajikan maka harus mengenakan pakaian yang berwarna putih
atau bersih , menjalankan uposatha vatra mulai dari hari pertama hingga
hari kedelapan śuklapakṣa dan setiap
pagi , siang dan malam melafalkan dhāraṇī ini minimum seratus delapan kali ataupun lebih dan
kemudian disusul dengan pelatihan diri
dengan menenangkan pikiran dan berdiam dalam kedamaian dan ketenangan.
Rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha
ditempatkan pada lokasi yang tenang dan bersih dengan muka ditengah menghadap
ke arah barat. Praktisi juga harus mempersembahkan makanan dan minuman ataupun
persembahan lainnya sesuai dengan kemampuan mereka dengan terlebih dahulu
mempersembahkan pelita dan dupa yang terbuat dari resin liuidambar orientalis. Selama proses pelatihan
diri ini praktisi hanya diizinkan untuk memakan gandum dan susu . Pada hari ketiga belas hingga berakhirnya
śuklapakṣa
, praktisi harus meningkatkan ataupun menggandakan jumlah persembahan dan pelafalan
dhāraṇī ini dan mulai memakan tiga jenis makanan bersih [putih] yakni susu , yogurt dan bubur beras , juga melaksanakan prosesi homa api
dengan menggunakan media kayu pohon
bodhi sebanyak delapan ribu keping dan
berukuran satu inci di depan rupang bodhisattva
āryāvalokiteśvara ekadaśamukha.
Setiap sisi dari kepingan kayu ini dioleskan dengan media minyak turuskha dan
setiap kepingan kayu ini diukir atau dituliskan kembali dhāraṇī ini dan kemudian dibakar dalam homa api satu persatu.
Pada saat prosesi selesai maka bumi akan
bergetar dan disusul dengan pergeseran ataupun pergerakan dari rupang bodhisattva
āryāvalokiteśvara ekadaśamukha
ini dan mulut yang berada di muka teratas
dari rupang seakan mengumandangkan pujian
kepada praktisi ini dan berkata :
Sādhu, , Sādhu, Kuluputra , anda telah mampu melaksanakan
aspirasi yang sulit ini dengan sempurna maka saya akan mewujudkan semuarkualitas
kebajikan untuk anda hingga mampu mendalami sunyata dan mencapai tahapan yang
tidak terhalang oleh semua aspek hingga mencapai tahapan raja dari para vidya dhāra ,
selanjutnya anda juga mampu melakukan pengamatan mendalam tanpa terhalang oleh
semua aspek.
[0154a26] Selanjutnya praktisi juga dapat melakukan prosesi dibawah ini pada hari kelima belas śuklapakṣa dengan meletakkan rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha dihadapan lambang penghormatan [caitya] Sang Buddha. , mengenakan pakaian yang berwarna putih atau bersih terlebih dahulu , menjalankan uposatha vatra dengan berpuasa makan dan minum selama satu hari dan satu malam. Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi persembahan seribu delapan kuntum bunga sumanā yang telah mekar dengan sempurna , melafalkan dhāraṇī ini setiap kali pada saat melemparkan setiap kuntum bunga kearah rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha sebagai persembahan hingga mulut pada rupang yang bermuka welas kasih [ yang ditengah] mengumandangkan suara seperti halilintar dan kemudian disusul oleh getaran tanah seakan seperti gempa bumi .Dalam kondisi seperti ini , praktisi harus tetap mengarahkan pikiran yang tidak tergoyahkan dan tetap tenang , tidak takut dan terus melafalkan kembali dhāraṇī ini dan beraspirasi dengan mengucapkan :
Pada saat itu , bodhisattva āryāvalokiteśvara akan memenuhi aspirasi ini hingga para deva, naga dan semua mahluk hidup lainnya tidak akan menghalangi praktisi ini dalam memasuki jalan.
Selanjutnya , pada saat gerhana bulan praktisi dapat menggunakan media sekeping perak yang dimasukkan ke dalam cawan perak dan kemudian diletakkan dihadapan rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha. Praktisi harus terus melafalkan dhāraṇī ini hingga bulan muncul di langit dan memakan yogurt selama prosesi ini dilakukan hingga semua penyakit yang ada dalam jasmani dan semua halangan yang tidak baik akan tereliminasi dengan sempurna.
[0154b11] Selanjutnya , praktisi dapat menggunakan media arsenic sulfide dan benzoar yang dibagi dalam takaran yang sama dan kemudian diletakkan dihadapan rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha,melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu delapan kali. Setelah itu kedua media tersebut dicampur dengan air hangat dan kemudian diusapkan ke bagian tengah dari kedua alis mata maka semua aktivitas perbuatan , ucapan dan pikiran yang memiliki kualitas kebajikan seperti yang telah diuraikan diatas akan dengan mudah tercapai . Selain itu , kedua media ini juga dapat dicampur dengan air hangat untuk membersihkan jasmani maka semua halangan , keinginan yang tidak bermanfaat, mimpi buruk dan semua penyakit akan sirna dengan sendirinya.
[0154b15] Jika perbatasan negara praktisi akan diserang oleh negara musuh, praktisi dapat menggunakan media ghee dan kemudian melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali dan mengoleskan media ini pada wajah [ muka] rupang sebelah kiri yang memanifestasikan kemarahan, dan menempatkan wajah [muka] rupang ini menghadap ke arah datangnya musuhnya sehingga para tentara musuh ini akan berubah pikiran dan mundur dari perbatasan negara praktisi .
[0154b18] Selanjutnya , jika ada negara yang sedang dilanda epidemis baik epidemis yang akan menyerang manusia ataupun hewan maka dapat melakukan prosesi homa api dengan menggunakan media kayu balaka yang berukuran satu inci sebanyak delapan ribu keping. Kemudian setiap ujung keping kayu ini diolesi dengan minyak sawi dan melafalkan dharani ini setiap kali pada saat memasukkan kepingan kayu ini dalam homa api Setelah prosesi ini selesai , dilanjutkan dengan menggunakan media benang berwarna merah ,melafakan kembal dhāraṇī ini sebanyak tujuh kali dengan membuat simpul pada setiap kali pelafalan dhāraṇī ini. Kemudian benang tersebut diikatkan atau dikalungkan pada puncak kepala dari muka [wajah] Buddha yang teratas maka semua epidemis tersebut akan segera sirna.
[0154b24] Selanjutnya , jika seseorang dibawah pengaruh dari dakini, bhuta , preta ataupun makhluk halus lainnya dimana pengaruh ini telah menyebabkan rasa sakit ataupun penyakit yang yang berkepanjangan, maka praktisi dapat menggunakan media benang berwarna putih ,melafalkan dharani ini sebanyak dua puluh satu kali dengan membuat simpul pada setiap kali pelafalan dhāraṇī ini. Kemudian benang ini diikatkan atau dikalungkan ke rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha yang bermuka [wajah] mengekspresikan welas kasih. Setelah selangh satu hari satu malam , benang tersebut diambil kembali dan dikalungkan pada penderita maka semua pengaruh ini akan segera sirna dan penderita akan sembuh dari penyakitnya.
Jika pengaruh ataupun penyakit tidak dapat dihilangkan melalui prosesi ini maka praktisi dapat menggunakan media benang yang sama dan melakukan kembali prosesi yang sama seperti diatas dengan melafalkan kembali dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali. Kemudian benang ini diikatkan atau dikalungkan kembali ke rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha, yang bermuka [wajah] mengekspresikan welas kasih. Setelah selang satu hari satu malam , benang tersebut diambil kembali dan dikalungkan pada penderita maka penderita ini akan sembuh.
[0154c01] Selanjutnya , jika seseorang menderita penyakit kronis ataupun penyakit yang tidak dapat disembuhkan karena disebabkan oleh preta ataupun makhluk halus lainnya berdiam dalam jasmani penderita tersebut maka praktisi dapat menggunakan media olibanum sebanyak seratus delapan butir kemudian mengukir atau menulis kembali dhāraṇī ini pada setiap butir media didepan bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha dan kemudian dibakar satu persatu dalam prosesi homa api .
Kemudian praktisi menggunakan media benang putih dan melafalkan dharani ini sebanyak dua puluh satu kali dengan membuat simpul pada setiap kali pelafalan dhāraṇī ini . Kemudian benang ini diikatkan atau dikalungkan ke rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha yang bermuka [wajah] mengekspresikan welas kasih. Setelah selang satu hari satu malam , benang tersebut diambil kembali dan dikalungkan pada penderita maka semua preta atau makhluk halus lainnya akan segera meninggalkan penderita.
[0154c07] Selanjutnya , jika dibenci oleh seseorang dan ingin mempengaruhi praktisi dengan menggunakan mahavidya dari luar ajaran ataupun mantra yang dapat menyakiti seseorang maka praktisi dapat mempersembahkan bunga , dupa ataupun media persembahkan lainnya di depan bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha , kemudian melakukan prosesi homa api dengan menggunakan kayu balaka dan seratus delapan butir bijian [ yang digunakan sebagai bahan untuk mala] dimana setiap butiran ini diukir ataupun dituliskan kembali dharani ini dan kemudian dibakar satu persatu dalam prosesi homa api. Praktisi juga perlu menggunakan media benang putih dengan melafalkan dhāraṇī ini setiap kali pada saat mengikatkan simpul hingga mencapai seratus delapan simpul dan kemudian dikalungkan atau diikatkan ke salah satu wajah sebelah kiri dari rupang yang memanifestasikan kemarahan dan diambil kembali setelah satu hari dan satu malam , kemudian benang tersebut dipotong satu persatu bagian dari simpul tersebut dengan mengucapkan nama orang yang membenci praktisi setiap kali pada saat prosesi pemotongan simpul benang tersebut maka orang tersebut akan berubah menjadi tidak akan menyakiti praktisi dan kembali menghormatinya
[0154c14] Selanjutnya , jika ada seseorang yang ingin beraspirasi dalam melakukan berbagai kebajikan maka praktisi tersebut dapat menggunakan media benang lima warna yang dijalin menjadi satu , melafalkan dhāraṇī ini setiap kali menyimpulkan media benang hingga mencapai seratus delapan simpul , melafalkan kembali dharani ini sebanyak tujuh kali dihadapan rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha, kemudian media benang ini diikatkan ataupun dikalungkan ke salah satu wajah rupang yang mengekspresikan welas kasih. Setelah selang satu hari dan satu malam , benang lima warna ini dapat diikatkan di salah satu bagian tubuh dari praktisi itu sendiri maka keinginan ini akan terwujud dengan sempurna.
[0154c18] Jika mengalami berbagai halangan dan kesulitan dalam hal ingin melakukan sesuatu yang baik tetapi tidak dapat terlaksana maka dapat melakukan prosesi pembersihan rupang dengan menggunakan media air wewangian , melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali kemudian dilanjutkan dengan prosesi pembersihan rupang . Selanjutnya dengan menggunakan kembali media air wewangian yang sama ,melafalkan kembali dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali dan dipercikkan ke seluruh tubuh praktisi maka semua halangan akan hilang dengan dengan sendirinya dan semua keinginan baik akan terwujud dengan sempurna
[0154c23] Kemudian , semua yang hadir dalam persamuan ini serentak memuji uraian dari bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha dan berkata
Sādhu, , Sādhu, , Mahasattva , anda telah menguraikan dharani ini demi kesejahteraan dan kedamaian semua makhluk hidup . Kami semua bersukacita dan akan mengingatnya dengan baik .
Pada saat itu , semua yang hadir dalam persamuan ini bersuka cita setelah mendengarkan uraian ini. Kemudian mereka berjalan mengelilingi Buddha sebanyak tiga kali , memberikan penghormatan dan mengundurkan diri.
[0154a26] Selanjutnya praktisi juga dapat melakukan prosesi dibawah ini pada hari kelima belas śuklapakṣa dengan meletakkan rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha dihadapan lambang penghormatan [caitya] Sang Buddha. , mengenakan pakaian yang berwarna putih atau bersih terlebih dahulu , menjalankan uposatha vatra dengan berpuasa makan dan minum selama satu hari dan satu malam. Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi persembahan seribu delapan kuntum bunga sumanā yang telah mekar dengan sempurna , melafalkan dhāraṇī ini setiap kali pada saat melemparkan setiap kuntum bunga kearah rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha sebagai persembahan hingga mulut pada rupang yang bermuka welas kasih [ yang ditengah] mengumandangkan suara seperti halilintar dan kemudian disusul oleh getaran tanah seakan seperti gempa bumi .Dalam kondisi seperti ini , praktisi harus tetap mengarahkan pikiran yang tidak tergoyahkan dan tetap tenang , tidak takut dan terus melafalkan kembali dhāraṇī ini dan beraspirasi dengan mengucapkan :
Chinese
敬禮聖觀自在菩薩 摩訶薩大悲者
Pinyin
jìng lǐ shèng guàn zì zai pú sà mó hē sà dà bēi zhě
Sanskrit
namaḥ ārya avalokiteśvarāya bodhisatvāya mahāsatvāya mahākāruṇikāya
Semoga saya mampu menyelamatkan dan memenuhi semua keinginan yang baik untuk semua makhluk hidup.
Pada saat itu , bodhisattva āryāvalokiteśvara akan memenuhi aspirasi ini hingga para deva, naga dan semua mahluk hidup lainnya tidak akan menghalangi praktisi ini dalam memasuki jalan.
Selanjutnya , pada saat gerhana bulan praktisi dapat menggunakan media sekeping perak yang dimasukkan ke dalam cawan perak dan kemudian diletakkan dihadapan rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha. Praktisi harus terus melafalkan dhāraṇī ini hingga bulan muncul di langit dan memakan yogurt selama prosesi ini dilakukan hingga semua penyakit yang ada dalam jasmani dan semua halangan yang tidak baik akan tereliminasi dengan sempurna.
[0154b11] Selanjutnya , praktisi dapat menggunakan media arsenic sulfide dan benzoar yang dibagi dalam takaran yang sama dan kemudian diletakkan dihadapan rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha,melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu delapan kali. Setelah itu kedua media tersebut dicampur dengan air hangat dan kemudian diusapkan ke bagian tengah dari kedua alis mata maka semua aktivitas perbuatan , ucapan dan pikiran yang memiliki kualitas kebajikan seperti yang telah diuraikan diatas akan dengan mudah tercapai . Selain itu , kedua media ini juga dapat dicampur dengan air hangat untuk membersihkan jasmani maka semua halangan , keinginan yang tidak bermanfaat, mimpi buruk dan semua penyakit akan sirna dengan sendirinya.
[0154b15] Jika perbatasan negara praktisi akan diserang oleh negara musuh, praktisi dapat menggunakan media ghee dan kemudian melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali dan mengoleskan media ini pada wajah [ muka] rupang sebelah kiri yang memanifestasikan kemarahan, dan menempatkan wajah [muka] rupang ini menghadap ke arah datangnya musuhnya sehingga para tentara musuh ini akan berubah pikiran dan mundur dari perbatasan negara praktisi .
[0154b18] Selanjutnya , jika ada negara yang sedang dilanda epidemis baik epidemis yang akan menyerang manusia ataupun hewan maka dapat melakukan prosesi homa api dengan menggunakan media kayu balaka yang berukuran satu inci sebanyak delapan ribu keping. Kemudian setiap ujung keping kayu ini diolesi dengan minyak sawi dan melafalkan dharani ini setiap kali pada saat memasukkan kepingan kayu ini dalam homa api Setelah prosesi ini selesai , dilanjutkan dengan menggunakan media benang berwarna merah ,melafakan kembal dhāraṇī ini sebanyak tujuh kali dengan membuat simpul pada setiap kali pelafalan dhāraṇī ini. Kemudian benang tersebut diikatkan atau dikalungkan pada puncak kepala dari muka [wajah] Buddha yang teratas maka semua epidemis tersebut akan segera sirna.
[0154b24] Selanjutnya , jika seseorang dibawah pengaruh dari dakini, bhuta , preta ataupun makhluk halus lainnya dimana pengaruh ini telah menyebabkan rasa sakit ataupun penyakit yang yang berkepanjangan, maka praktisi dapat menggunakan media benang berwarna putih ,melafalkan dharani ini sebanyak dua puluh satu kali dengan membuat simpul pada setiap kali pelafalan dhāraṇī ini. Kemudian benang ini diikatkan atau dikalungkan ke rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha yang bermuka [wajah] mengekspresikan welas kasih. Setelah selangh satu hari satu malam , benang tersebut diambil kembali dan dikalungkan pada penderita maka semua pengaruh ini akan segera sirna dan penderita akan sembuh dari penyakitnya.
Jika pengaruh ataupun penyakit tidak dapat dihilangkan melalui prosesi ini maka praktisi dapat menggunakan media benang yang sama dan melakukan kembali prosesi yang sama seperti diatas dengan melafalkan kembali dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali. Kemudian benang ini diikatkan atau dikalungkan kembali ke rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha, yang bermuka [wajah] mengekspresikan welas kasih. Setelah selang satu hari satu malam , benang tersebut diambil kembali dan dikalungkan pada penderita maka penderita ini akan sembuh.
[0154c01] Selanjutnya , jika seseorang menderita penyakit kronis ataupun penyakit yang tidak dapat disembuhkan karena disebabkan oleh preta ataupun makhluk halus lainnya berdiam dalam jasmani penderita tersebut maka praktisi dapat menggunakan media olibanum sebanyak seratus delapan butir kemudian mengukir atau menulis kembali dhāraṇī ini pada setiap butir media didepan bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha dan kemudian dibakar satu persatu dalam prosesi homa api .
Kemudian praktisi menggunakan media benang putih dan melafalkan dharani ini sebanyak dua puluh satu kali dengan membuat simpul pada setiap kali pelafalan dhāraṇī ini . Kemudian benang ini diikatkan atau dikalungkan ke rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha yang bermuka [wajah] mengekspresikan welas kasih. Setelah selang satu hari satu malam , benang tersebut diambil kembali dan dikalungkan pada penderita maka semua preta atau makhluk halus lainnya akan segera meninggalkan penderita.
[0154c07] Selanjutnya , jika dibenci oleh seseorang dan ingin mempengaruhi praktisi dengan menggunakan mahavidya dari luar ajaran ataupun mantra yang dapat menyakiti seseorang maka praktisi dapat mempersembahkan bunga , dupa ataupun media persembahkan lainnya di depan bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha , kemudian melakukan prosesi homa api dengan menggunakan kayu balaka dan seratus delapan butir bijian [ yang digunakan sebagai bahan untuk mala] dimana setiap butiran ini diukir ataupun dituliskan kembali dharani ini dan kemudian dibakar satu persatu dalam prosesi homa api. Praktisi juga perlu menggunakan media benang putih dengan melafalkan dhāraṇī ini setiap kali pada saat mengikatkan simpul hingga mencapai seratus delapan simpul dan kemudian dikalungkan atau diikatkan ke salah satu wajah sebelah kiri dari rupang yang memanifestasikan kemarahan dan diambil kembali setelah satu hari dan satu malam , kemudian benang tersebut dipotong satu persatu bagian dari simpul tersebut dengan mengucapkan nama orang yang membenci praktisi setiap kali pada saat prosesi pemotongan simpul benang tersebut maka orang tersebut akan berubah menjadi tidak akan menyakiti praktisi dan kembali menghormatinya
[0154c14] Selanjutnya , jika ada seseorang yang ingin beraspirasi dalam melakukan berbagai kebajikan maka praktisi tersebut dapat menggunakan media benang lima warna yang dijalin menjadi satu , melafalkan dhāraṇī ini setiap kali menyimpulkan media benang hingga mencapai seratus delapan simpul , melafalkan kembali dharani ini sebanyak tujuh kali dihadapan rupang bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha, kemudian media benang ini diikatkan ataupun dikalungkan ke salah satu wajah rupang yang mengekspresikan welas kasih. Setelah selang satu hari dan satu malam , benang lima warna ini dapat diikatkan di salah satu bagian tubuh dari praktisi itu sendiri maka keinginan ini akan terwujud dengan sempurna.
[0154c18] Jika mengalami berbagai halangan dan kesulitan dalam hal ingin melakukan sesuatu yang baik tetapi tidak dapat terlaksana maka dapat melakukan prosesi pembersihan rupang dengan menggunakan media air wewangian , melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali kemudian dilanjutkan dengan prosesi pembersihan rupang . Selanjutnya dengan menggunakan kembali media air wewangian yang sama ,melafalkan kembali dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali dan dipercikkan ke seluruh tubuh praktisi maka semua halangan akan hilang dengan dengan sendirinya dan semua keinginan baik akan terwujud dengan sempurna
[0154c23] Kemudian , semua yang hadir dalam persamuan ini serentak memuji uraian dari bodhisattva āryāvalokiteśvara ekadaśamukha dan berkata
Sādhu, , Sādhu, , Mahasattva , anda telah menguraikan dharani ini demi kesejahteraan dan kedamaian semua makhluk hidup . Kami semua bersukacita dan akan mengingatnya dengan baik .
Pada saat itu , semua yang hadir dalam persamuan ini bersuka cita setelah mendengarkan uraian ini. Kemudian mereka berjalan mengelilingi Buddha sebanyak tiga kali , memberikan penghormatan dan mengundurkan diri.