Pages

T 1060 - 千手千眼觀世音菩薩廣大圓滿無礙大悲心陀羅尼經 [Dhāraṇī yang bernama kesadaran welas kasih agung yang sempurna dan tak terbatas dari bodhisattva Avalokiteśvara berlengan seribu dan bermata seribu.]

大正新脩大藏經

Taishō Shinshū Daizōkyō

密教部

Esoteris


T 1060


千手千眼觀世音菩薩廣大圓滿無礙大悲心陀羅尼經


आर्य-बोधिसत्त्व-अवलोकितेश्वर-सहस्र-भुजनेतासङ्ग-महाकारुणिक-चित्त-विस्तर-परिपूर्ण-नाम-धारणी


ārya-bodhisattva-avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga-mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa-nāma-dhāraṇī


Dhāraṇī yang bernama kesadaran welas kasih agung yang sempurna dan tak terbatas dari bodhisattva Avalokiteśvara berlengan seribu dan bermata seribu


Diterjemahkan oleh Bhagavat-dharma


Nara Sumber dalam Chinese
Diterjemahkan dari Chinese ke dalam Bahasa Indonesia oleh : Karma Jigme


T 1059 T 1060 T 1061

[0106a08] Demikianlah  yang  telah kudengar, 

[0106a08] Pada suatu waktu , Buddha Śākyamuni sedang berdiam dalam ruang lingkup yang dihiasi permata [ratna vyūha maṇḍala]  di atas  puncak Gunung  Potalaka , kediamanan  dari Bodhisattva Ārya avalokiteśvara.

Pada saat itu, Bhagavān sedang duduk di siṁhāsana yang terbuat dari  beragam ratnamani dan dikelilingi oleh ratusan untaian panji dan berniat untuk menguraikan esensi dari dhāraṇī  dari atas siṁhāsana ini.

[0106a12] Persamuan ini dihadiri oleh berbagai bodhisattva mahasattva yang tidak terhitung jumlahnya diantaranya ada yang bernama  Bodhisattva Dharanirāja Bodhisattva Ratnarāja  Bodhisattva, Bodhisattva Bhaiṣajyarāja, Bodhisattva Bhaisajyasamudgata, Bodhisattva Avalokiteśvara , Bodhisattva  Mahāsthāmaprāpta, Bodhisattva Avataṃsaka, Bodhisattva  Mahāvyūha, Bodhisattva Ratnagarbha, Bodhisattva  Guṇagarbha, Bodhisattva Vajragarbha,  Bodhisattva Ākāśagarbha,   Bodhisattva Maitreya,  Bodhisattva Samantabhadra, Bodhisattva Mañjuśrī  dan berbagai bodhisattva lainnya . Mereka adalah pangeran agung dari ajaran realitas yang telah mendapatkan kepastian dalam  pencapaian penggugahan [abhiṣeka mahā-dharma-rāja-putra]

[0106a18] Persamuan ini juga dihadiri oleh  pengikut Śrāvaka yang tidak terhitung jumlahnya, semuanya  telah  mencapai tahapan Arahat   dan telah menyempurnakan sepuluh  tahapan [daśa-bhūmi]  Mereka dipimpin oleh Mahākāśyapa.

[0106a19]  Disamping itu juga ada para deva dari ranah  Brahma yang tidak terhitung jumlahnya  dengan Brahma Sanca sebagai pemimpinnya. 

[0106a20] Persamuan ini juga dihadiri oleh  para devaputra  dari  ranah keinginan yang tidak terhitung jumlahnya dengan Gopaka sebagai pemimpinnya. 

[0106a21] Persamuan ini juga dihadiri oleh  para devaputra  dari  ranah empat mahārāja langit [Caturmahārājika] yang tidak terhitung jumlahnya dengan Dhṛtarāṣṭra sebagai pemimpinnya

[0106a22] Persamuan ini juga dihadiri oleh  para Deva, Nāga, Yakṣa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, manusia dan bukan manusia yang tidak terhingga jumlahnya dengan Mahānāga Pala sebagai pemimpinnya.

[0106a24] Persamuan ini juga dihadiri oleh  para  apsara  dari ranah keinginan yang tidak terhitung jumlahnya dengan Netraputri sebagai pemimpinnya.

[0106a25] dan para deva yang berdiam di angkasa , para deva yang berdiam di laut, para deva yang berdiam di sumber mata air, para deva yang berdiam di sungai dan danau ,  para deva yang berdiam di tumbuhan yang didapat digunakan sebagai obat , para deva yang berdiam di pohon dan hutan, para deva yang berdiam di caitya dan arama ,deva air, deva api ,deva tanah ,deva angin,deva bumi , para deva yang berdiam di gunung , para yang berdiam di batu , para deva yang berdiam di ranah eksistensi  menyenangkan yang tidak terhitung jumlahnya.


[0106a28] Pada saat itu, Bodhisattva Avalokiteśvara yang hadir dalam persamuan ini secara diam diam memanifestasikan cahaya keemasan hingga mengiluminasi  dan melingkupi sepuluh penjuru trisāhasramahāsāhasralokadhātu dan juga  mengakibatkan semua kediaman dari ranah eksistensi yang  menyenangkan, kediamanan para naga, kediamanan para deva bergetar.  Cahaya ini mengiluminasi dan  menyebabkan sungai dan samudera ,  gunung dalam cakram besi [cakravada] , gunung Semeru , gunung yang berdiri diatas tanah dan gunung yang berada di ranah kegelapan berguncang dimana  sinar  dari bulan , matahari , semua jenis  permata,  semua konstelasi bintang  menjadi redup karena  iluminasi dari cahaya ini.

[0106b04]  Kemudian  Bodhisattva Dhāraṇīrāja terpesona dan heran pada saat  menyaksikan fenomena yang jarang terjadi  ini , segera bangkit dari tempat duduknya , merangkupkan kedua tangannya dan bertanya kepada  Sang Buddha dengan melantunkan gātha berikut ini

Siapakah yang telah mencapai kesempurnaan penggugahan pada hari ini?
yang telah mengiluminasi cahaya agung hingga melingkupi semua  aspek
hingga semua penjuru dalam ranah eksistensi ini terselimuti oleh warna keemasan ini.
termasuk trisāhasramahāsāhasralokadhātu

Siapakah yang telah mencapai pembebasan tertinggi pada hari ini?
yang telah memanifestasikan pengetahuan tertinggi  yang  jarang terjadi ini 
hingga semua buddhaksetra bergetar
termasuk semua kediaman para Nāga dan deva.

Semua yang hadir dalam persamuan ini telah terpesona dan heran
Tidak mengetahui penyebab dari fenomena ini.
Apakah fenomena ini dimanifestasikan oleh Buddha, Bodhisattva, Mahā Śrāvaka, Brahma atau para deva dari ranah eksistensi yang menyenangkan ?
Bhagavān  yang penuh dengan welas kasih
Mohon uraikan kepada kami mengenai penyebab dari  manifestasi pengetahuan tertinggi ini

[0106b14] Pada saat itu , Sang Buddha memberitahukan kepada Bodhisattva Dhāraṇīrāja dan berkata :

Kuluputra,  Dengarkan dan perhatikan dengan baik ,  dalam persamuan hari ini  juga dihadiri oleh  seorang Bodhisattva Mahasattva yang  bernama Bodhisattva  Avalokiteśvara . Pada rentang waktu  kalpa yang tidak terhitung jumlahnya di masa lalu,  Bodhisattva  ini telah mencapai kesempurnaan  dalam  welas kasih  dan cinta kasih yang tidak terbatas , mencapai kesempurnaan dalam penguasaan beragam  gerbang dhāraṇī yang tidak terbatas  dengan tujuan untuk memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup.  Bodhisattva Avalokiteśvara inilah , yang secara diam- diam memanifestasikan pengetahuan tertinggi tadi.

[0106b18]  Setelah Sang Buddha selesai memberitahukan hal ini , Bodhisattva Avalokiteśvara segera bangkit dari tempat duduknya, melipat dan merapikan jubah hingga sisi bahu sebelah kanan terbuka . bersujud dengan merangkupkan kedua tangannya di hadapan  Sang Buddha dan  berkata :

Bhagavān, saya memiliki dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa yang ingin saya uraikan kembali dengan tujuan untuk  memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup dimana dhāraṇī ini juga mampu  mengeliminasi semua penyakit dan penderitaan ,  memperpanjang rentang waktu kehidupan semua makhluk hidup, meningkatkan kesejahteraan materi  , mengeliminasi semua  hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang keliru termasuk   hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang berat , menghindari semua halangan dan bencana , meningkatkan kualitas kebajikan  melalui semua aspek kualitas  yang murni , menimbulkan akar kebajikan , mengeliminasi semua aspek dari  rasa takut,  mewujudkan semua keinginan yang baik. Oleh sebab itu, saya memohon kepada Bhagavān untuk mengizinkan saya menguraikan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa dalam persamuan ini.

[0106b25] Sang Buddha berkata : Avalokiteśvara , anda memiliki welas kasih agung  dan bertujuan untuk  memberikan kedamaian , ketenangan dan suka cita kepada semua makhluk hidup  dimana anda juga ingin menguraikan mahāvidya dhāraṇī dalam persamuan ini sekarang . Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk menguraikannya . Tathāgata akan bersuka cita , demikian juga para Buddha.

[0106b27] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara memberikan penghormatan kepada Sang Buddha dan kembali berkata :

Bhagavān, saya ingat bahwa Tathāgata yang bernama Sahasra raśmi rāja pariśuddhādhiṣṭhāna yang muncul pada  koti niyuta kalpa yang lalu  menguraikan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini karena welas kasih terhadap saya dan semua makhluk hidup. Kemudian Tathāgata  ini menyentuh  uṣṇīṣa saya dan berkata : Kuluputra , anda harus menghafal dan mengingat dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh  melalui mahavidya dhāraṇī ini dengan tujuan untuk memberikan kesejahteraan dan  sukacita kepada semua makhluk hidup di masa yang akan datang.


[0106c03] Pada saat itu saya telah menempuh jalan Bodhisattva dan sedang memasuki tahapan [bhūmi] pertama. Setelah mendengarkan uraian dhāraṇī ini saya segera memasuki memasuki tahapan [bhūmi] kedelapan sehingga menyebabkan saya penuh dengan suka cita dan kemudian beraspirasi bahwa : jika saya mampu  memberikan kesejahteraan dan suka cita kepada semua makhluk hidup maka manifestasikan  wujud saya menjadi seribu tangan dan seribu mata.

[0106c07] Setelah selesai  mengucapkan aspirasi ini , kemudian wujud saya termanifestasi menjadi menjadi seribu tangan dan seribu mata dimana pada saat itu juga terjadi enam arah pergerakan gempa dalam sepuluh penjuru ranah eksistensi, ribuan Buddha dari sepuluh penjuru memanifestasikan cahaya yang menyeliputi tubuh saya dan mengiluminasi sepuluh penjuru ranah eksistensi yang tidak terbatas.

[0106c09] Setelah itu , termanifestasi Buddhaksetra dan persamuan yang tidak terhingga jumlahnya , semuanya menerima dan menjunjung tinggi kemudian mengumandangkan dhāraṇī ini dengan penuh suka cita tanpa batasan hingga melampaui siklus eksistensi dalam rentang waktu koti niyuta kalpa. Sejak saat itu, saya terus menghormati dan menjunjung tinggi, menghafal dan mengingat dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh. Karena menghafal dan mengingat dengan baik dhāraṇī ini maka saya selalu terlahir kembali melalui transformasi dari teratai dalam kediaman semua Buddha dan tidak pernah mengalami kelahiran kembali melalui rahim.

[0106c14] Jika ada bhikṣu,  bhikṣuni , upāsaka  upāsaka ,kuluputra dan kuladuhitar yang ingin melafalkan dhāraṇī ini, mereka seharusnya mengembangkan welas kasih agung dan cinta kasih agung kepada semua makhluk hidup terlebih dahulu dan mengikuti aspirasi saya  sebagai berikut :


Chinese

南無大悲觀世音

Pinyin

nā mó dà bēi guān shì yīn

Sanskrit

namaḥ ārya-avalokiteśvarāya mahā-kāruṇikāya 

Saya  bertekad  untuk memahami dengan sempurna  semua  aspek dari fenonema

Saya  bertekad  untuk mampu mempenetrasi dengan mendalam semua lapisan realitas

Saya  bertekad  untuk  membimbing dan mengarahkan semua makhluk hidup menuju pembebasan.

Saya  bertekad  untuk  melatih diri dan  menguasai  metoda  kefasihan yang penuh dengan  kualitas kebajikan

Saya bertekad  untuk  menempuh dan mencapai  jalan kebijaksanaan

Saya bertekad  untuk  melampaui semua  samudera  penderitaan

Saya bertekad untuk  melatih diri dalam moralitas [Sīla], Samādhi [ Samādhi] dan  Kebjiksanaan [Prajñā] dengan sempurna

Saya bertekad untuk   mencapai  nirvāṇa  

Saya bertekad untuk  mencapai ekuanimitas yang tidak terkondisi

Saya bertekad untuk  mencapai kesempurnaan dharmakāya

Jika saya melintasi gunung yang dipenuh dengan pedang  , semoga gunung pedang tersebut akan hancur dengan sendirinya.

Jika saya masuk ke dalam minyak yang mendidih , semoga maka minyak yang mendidih tersebut akan mengering dengan sendirinya

Jika saya melintasi neraka, semoga neraka tersebut akan sirna dengan sendirinya      
        
Jika saya melintas didepan prêta , semoga  prêta tersebut akan merasa kenyang.

Jika saya melintas di depan asura maka semoga  pikiran yang penuh dengan kualitas ketidakbajikan dari  para asura tersebut akan  ditundukkan.

Jika saya melintas di depan binatang maka para binatang tersebut akan mencapai  pengetahuan agung  kelak.

[0107a04] Setelah melakukan aspirasi ini, kemudian melafalkan kembali nama saya  dan  juga melafalkan nama mula guru saya Tathāgata Amitabha dengan tulus dan melafalkan dhāraṇī  ini sebanyak lima kali dalam sehari maka  ratusan  koti niyuta hasil dari aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang berat dan  penyebab dari siklus eksistensi akan tereliminasi 

[0107a07]  Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara   menghormati  Sang Buddha dan kembali berkata :

Jika ada manusia dan deva   yang melafalkan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa maka pada saat rentang kehidupan mereka berakhir akan dijemput oleh sepuluh penjuru Buddha dan terlahir kembali dalam buddhaksetra sesuai dengan keinginan mereka. 

[0107a09] Bodhisattva Avalokiteśvara   kembali berkata :

Jika ada mahluk hidup  yang  mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian perhatian penuh melalui dhāraṇī ini  tetapi  mereka masih jatuh kedalam tiga ranah eksistensi yang tidak  menyenangkan  maka  saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan .

[0107a11] Jika ada mahluk hidup  yang  mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan  perhatian penuh melalui dhāraṇī ini  tetapi  mereka masih tidak terlahir kembali dalam buddhaksetra maka  saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan

[0107a12] Jika ada mahluk hidup  yang  mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan perhatian perhatian penuh melalui dhāraṇī ini  tetapi  mereka masih tidak  mampu  mencapai  Samādhi dan berdiam dalam kedamaian yang tidak terbatas maka  saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan

[0107a14] Jika ada mahluk hidup  yang  mengingat dan menghafal dengan baik, melatih diri dengan  perhatian penuh melalui dhāraṇī ini  tetapi  mereka masih tidak mampu mewujudkan kesejahteraan dan  semua keinginan  mereka dalam kehidupan ini   dan juga tidak memperoleh manfaat dari  dhāraṇī ini maka hal ini disebabkan oleh  mereka  tidak memiliki kualitas kebajikan dan tidak tulus.

[0107a16] Jika  ada wanita yang ingin terlahir kembali sebagai pria  tetapi  mereka tidak terlahir kembali sebagai pria maka saya tidak akan mencapai kesempurnaan penggugahan. Walaupun demikian , bagi yang tidak  meyakini dan meragukan dhāraṇī ini juga tidak akan memperoleh manfaatnya.

[0107a19] Jika ada makhluk hidup yang mengambil makanan ataupun mengambil dan merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung , walaupun telah  terlahir kembali berulang kali  dalam periode kemunculan dari ribuan Buddha dan mereka tidak pernah bertobat ataupun mereka bertobat  tetapi masih tidak mampu mengeliminasi semua semua  hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] ini .Dengan melafalkan dhāraṇī ini maka   semua  hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] dapat tereliminasi dengan sempurna.

Jika ada makhluk hidup yang mengambil makanan ataupun mengambil dan merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung, harus mengakui . bertobat dan menyesal di depan sepuluh penjuru Guru agung  Dengan melafalkan dhāraṇī ini  maka sepuluh penjuru Guru agung  akan datang untuk menyaksikan  hingga semua  hasil aktivitas [ucapan, pikiran, perbuatan] tereliminasi  dengan sempurna.


Semua hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] yang disebabkan oleh sepuluh kualitas ketidakbajikan, lima  hasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] tanpa jeda , memfitnah orang lain , memfitnah  ajaran  realitas,  tidak mematuhi kode etik moralitas, mengambil makanan, merusak tempat  kediaman para sramana, mengambil ataupun barang merusak barang keperluan hidup dari persamuan agung ,  menghalangi orang lain  dalam  pelatihan diri yang selaras dengan ajaran dapat dieliminasi dengan melafalkan dhāraṇī ini , terkecuali   mereka tidak menyakini dan meragukan  dhāraṇī ini  maka tidak akan mampu mengeliminasi  semuahasil aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan]yang ringan apalagi yang berat. Walaupun tidak mampu mengeliminasi semua  hasil  aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] yang berat, setidaknya penghafalan dhāraṇī ini juga telah menyebabkan mereka mengembangkan  kesadaran penggugahan di masa yang akan datang.

[0107a28] Bodhisattva Avalokiteśvara   kembali berkata :

Jika ada manusia dan deva yang melafalkan dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa maka  mereka akan memperoleh lima  belas aspek  kualitas kebajikan dalam  kelahiran kembali  dan  terhindar dari lima belas aspek kematian yang tidak baik  yakni : [1] akan terhindar dari kematian disebabkan oleh kelaparan dan kemiskinan [2]  akan terhindar dari kematian disebabkan oleh penganiayaan , penjara , dipukul  dengan tongkat  ataupun  dilukai dengan senjata [3] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh para pesaing dan musuh [4] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh perang [5] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh binatang buas misalnya harimau , srigala dan lainnya [6] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan binatang dan serangga beracun misalnya gigitan ular berbisa ataupun serangga beracun lainnya [7] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh tenggelam  dalam air ataupun terbakar oleh api   [8] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh racun  [9] akan terhindar dari kematian yang disebabkan oleh berbagai  praktisi mahavidya dari luar ajaran melalui racun ataupun serangga  [10] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh  kehilangan ingatan[ 11] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh  terpeleset dalam  jurang ataupun tertimpa pohon [12] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh  mimpi buruk yang dilakukan oleh praktisi mahavidya dari luar ajaran [13] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh  pengaruh   dari makhluk halus [14] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh penyakit kronis ataupun epidemis  [15] akan terhindar dari kematian yang  disebabkan oleh  bunuh diri.

[0107b11]  lima  belas aspek  kualitas kebajikan dalam  kelahiran kembali  sebagai berikut : [1] terlahir kembali dalam negara yang dipimpin oleh penguasa yang bijaksana  [2] terlahir kembali dalam negara yang baik [3] terlahir kembali dalam kondisi yang baik [4] terlahir kembali dalam kondisi selalu memiliki teman spiritual yang baik [5] terlahir kembali dengan anggota tubuh yang sempurna [6] terlahir kembali dengan kesadaran yang murni dan baik [7] terlahir kembali dalam kondisi yang mendukung pelatihan diri melalui moralitas yang sempurna. [8] terlahir kembali dalam keluarga yang harmonis dan baik [9] terlahir kembali dengan kesejahteraan materi yang mendukung [10] terlahir kembali dalam kondisi yang selalu dihormati oleh orang lain dan mendukung semua aktivitasnya  dalam menolong orang lain [11]  terlahir kembali dalam kondisi yang  tidak akan kehilangan kesejahteraan materi  [12] terlahir kembali dengan semua keinginan yang baik selalu terwujud dengan sempurna [13] terlahir kembali dengan kondisi  yang  selalu dilindungi oleh para naga dan deva [14] terlahir kembali dalam tempat  dan waktu yang mendukung  mereka untuk bertemu dan mendengarkan uraian dari Buddha [15]  terlahir kembali dalam kondisi yang mendukung pengetahuan mendalam mereka dalam mendengarkan dan memahami uraian realitas.

Demikianlah kualitas kebajikan yang diperoleh dalam melafalkan dan mengingat  dengan baik , melatih diri dengan penuh perhatian melalui  dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini.  Oleh sebab itu , semua deva dan manusia seharusnya melafalkan dhāraṇī ini  dengan penuh semangat. 

[0107b21]  Setelah Bodhisattva Avalokiteśvara   menguraikan ini , kemudian  merangkupkan kedua tangannya dan berdiri didepan persamuan, memanifestasikan kesadaran yang penuh dengan welas kasih  untuk semua makhluk hidup , dengan raut wajah yang tersenyum dan menguraikan kembali dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa sebagai berikut :


[0107b25]


Chinese

南無喝囉怛那哆囉夜 [耶] (1) 南無阿唎 [耶] (2) 婆 盧羯帝爍鉢囉 [耶](3) 菩提薩跢婆 [*耶] (4) 摩訶薩 跢婆 [耶] (5) 摩訶迦盧尼迦 [耶] (6) 唵  (7) 薩皤囉 罰曳 (8) 數怛那怛寫 (9) 南無悉吉利埵伊蒙阿 唎 [*耶] (10) 婆盧吉帝室佛囉 [楞] 馱婆 (11) 南無那 囉謹墀 (12) 醯唎摩訶皤哆沙咩 (13) 薩婆 阿他豆輸朋 (14) 阿逝孕 (15) 薩婆薩哆那摩婆 伽 (16) 
摩罰特豆 (17) 怛姪他 (18) 唵阿婆盧醯 (19) 盧迦帝 (20) 迦羅帝 (21) 夷醯唎 (22) 摩訶菩 提薩埵 (23) 薩婆薩婆 (24) 摩羅摩羅 (25) 摩醯 摩醯唎馱孕 (26) 俱盧俱盧羯懞 (27) 度盧度盧 罰闍耶帝 (28) 摩訶罰闍耶帝 (29) 陀羅陀羅 (30) 地利尼 (31) 室佛囉耶 (32) 遮羅遮羅 (33) 摩摩 罰摩囉 (34) 穆帝囇 (35) 伊醯移醯 (36) 室那室 那 (37) 阿囉嘇佛囉舍利 (38) 罰沙罰嘇 (39) 佛 羅舍耶 (40) 呼嚧呼嚧摩囉 (41) 呼嚧呼嚧醯利 (42) 娑囉娑囉 (43) 悉利悉利 (44) 蘇嚧蘇嚧 (45) 菩提夜菩提夜 (46) 菩馱夜菩馱夜 (47) 彌帝 利夜 (48) 那囉謹墀 (49) 地唎瑟尼那 (50) 波夜 摩那 (51) 娑婆訶 (52) 悉陀夜 (53) 娑婆訶 (54) 摩 訶悉陀夜 (55) 娑婆訶 (56) 悉陀喻藝 (57) 室皤 囉耶 (58) 娑婆訶 (59) 那囉謹墀 (60) 娑婆訶 (61) 摩囉那囉 (62) 娑婆訶 (63) 悉囉僧阿穆佉耶 (64) 娑婆訶 (65) 娑婆摩訶阿悉陀夜 (66) 娑婆 訶 (67) 者吉囉阿悉陀夜 (68) 娑婆訶 (69) 波陀 摩羯悉哆夜 (70) 娑婆訶 (71) 那囉謹墀皤伽囉 [耶] (72) 娑婆訶 (73) 摩婆利勝羯囉夜 (74) 娑婆 訶 (75) 南無喝囉怛那哆囉夜耶 (76) 南無阿唎 [耶] (77) 婆嚧吉帝 (78) 爍皤囉夜 (79) 娑婆訶 (80) 唵悉殿都曼哆囉鉢 馱 耶 (81) 娑婆訶 (82)  


Pinyin

nā mó hē luō dá nā duō luō yè  [yē]  (1)  nā mó ā lì  [yē]  (2)  pó  lú jié dì shuò bō luō  [yē] (3) pú tí sà duò pó  [yē] (3) mó hē sà  duò pó  [yē ]  (5) mó hē jiā lú ní jiā   [yē ] (6)  ǎn  (7) sà pó luō fá yè (8)  shǔ dá nā dá xiě  (9) nā mó xī jí lì duǒ yī méng  ā  lì  [ yē ] (10)  pó lú jí dì shì fú luō  [léng] duò pó  (11)  nā mó nā luō jǐn chí  (12) xī lì mó hē pó duō shā miē (13) sà pó  ā tā dòu shū péng  (14) ā shì yùn (15) sà pó sà duō nā mó pó  jiā   (16) mó fá tè dòu  (17)  dá zhí tā   (18)  ǎn ā pó lú xī  (19) lú jiā dì   (20) jiā luó dì  (21) yí xī lì  (22) mó hē pú tí sà duǒ (23)  sà pó sà pó  (24) mó luó mó luó  (25) mó xī  mó xī lì duò yùn  (26) jù lú jù lú jié méng  (27) dù lú dù lú fá dū yē dì  (28) mó hē fá dū yē dì   (29) tuó luó tuó luó  (30) dì lì ní  (31) shì fú luō yē  (32) zhē luó zhē luó  (33) mó mó  fá mó luō  (34)  mù dì  lì   (35) yī xī yí xī   (36) shì nā shì  nā  (37)  ā luō shān  fú luō shè lì (38) fá shā fá shān (39) fú  luó shè yē  (40)   hū lú  hū lú mó luō   (41)  hū lú  hū lú xī lì  (42) suō luō suō luō  (43)  xī lì xī lì (44) sū lú sū lú   (45) pú tí yè pú tí yè (46)   pú duò yè pú duò yè  (47) mí dì  lì yè  (48) nā luō jǐn chí  (49) de lì sè ní nā (50) bō yè  mó nā  (51) suō pó hē   (52)  xī tuó yè   (53) suō pó hē   (54)  mó  hē xī tuó yè  (55) suō pó hē (56) xī tuó yù yì  (57) shì pó  luō yē  (58)  suō pó hē  (59) nā luō jǐn chí   (60) suō pó hē   (61)  mó luō nā luō (62) suō pó hē  (63)  xī luō sēng ā mù qū yē  (64) suō pó hē   (65) suō pó mó hē ā xī tuó yè  (66)  suō pó  hē   (67)  zhě jí luō ā xī tuó yè   (68)  suō pó hē  (69) bō tuó  mó jié xī duō yè  (70) suō pó hē (71)  nā luō jǐn chí pó jiā luō [yē] (72) suō pó hē  (73) mó pó lì shèng jié luō yè  (74) suō pó  hē  (75) nā mó hē luō dá nā duō luō yè yē   (76) nā mó ā lì   [yē](77) pó lú jí dì  (78) shuò pó luō yè   (79) suō pó hē  (80) ǎn xī diàn dū màn duō luō bō  duò  yē   (81) suō pó hē (82)


Sanskrit

namo ratnatrayāya nama āryāvalokiteśvarāya bodhisattvāya svāhā

namo ratna- trayāya (1) namaḥ ārya (2)  avalokiteśvarāya  (3) bodhisattvāya  (4) mahāsattvāya (5)  mahākaruṇikāya (6) oṃ  (7) sarvabhaye  (8) śodhanāya tasya (9)  namaskṛta imu ārya (10)avalokiteśvara tava  (11) namo nīlakaṇṭha (12) hṛdayaṃ vartayiṣyāmo (13) sarvātha-sādhanaṃ ṣubhaṃ (14) ajeyam (15) sarvabhūtānāṃ bhava (16) marge-viśodhakam (17) tadyathā (18) oṃ ālokādhipati (19) lokāti (20) krānta (21) ehy (22) mahā-bodhisatva (23)  sarpa-sarpa (24) smara smara (25) mama hṛdayam (26) kuru kuru karma (27) dhuru dhuru vijayate (28) mahāvijayate (29) dhara dhara (30) dhāraṇī (31) rāja (32) cala cala (33) mama vimala (34) mūrtte (35) ehi ehi (36) chinda chinda (37) arṣapracali (38) viṣam viṣam (39) praṇāśaya (40) hulu hulu smara (41) hulu hulu śrī (42) sara sara (43) siri siri (44)suru suru (45) bodhiya bodhiya (46) bodhata bodhaya (47) maitriya (48) nīlakaṇṭha (49) dehi me darśanaṃ (50) praharāyamāṇāya (51) svāhā (52) siddhāya (53) svāhā (54) mahāsiddhāya (55)svāhā (56) siddhayogi (57 ) iśvarāya (58) svāhā (59) nīlakaṇṭhāya (60) svāhā  (61) varāhamukhāya (62) svāhā (63) narasimhamukhāya (64) svāhā (65) gadāhastāya (66) svāhā (67) cakrahastāya (68) svāhā (69) padmahathāya (70) svāhā (71) nīlakaṇṭhapāṇḍarāya (72) svāhā (73)mahātali-śaṅkarāya (74)svāhā (75) namo ratnatrayāya (76) namaḥ ārya (77) avalokita (78) iśvarāya (79) svāhā (80) oṃ siddhyantu mantra-padāni (81) svāhā (82)

[0107c26] Ketika Bodhisattva Avalokiteśvara selesai menguraikan dhāraṇī  ini ,bumi bergetar dalam enam jenis pergerakan, beragam bunga permata berharga dengan warna yang indah jatuh seperti hujan dari langit. Semua Buddha dari sepuluh penjuru bersuka cita, sedangkan Māra dan para praktisi mahavidya dari luar ajaran ketakutan hingga bulu kuduk mereka berdiri.

Semua yang hadir dalam persamuan ini mencapai hasil yang berbeda mulai dari pencapaian tahapan srotāpanna , sakṛdāgāmin, anāgāmi  dan  arahat dan juga ada mencapai tahapan pertama , kedua , ketiga,ketiga, keempat, kelima hingga kesepuluh. Semua makhluk hidup mengembangkan kesadaran penggugahan [bodhicitta] mereka 

[0108a04] Kemudian  Mahābrahma Deva Rāja bangkit dari tempat duduknya, melipat dan merapikan jubahnya hingga bahu sebelah kanan terbuka, merangkupkan kedua tangannya  ,memberikan penghormatan dan berkata kepada Bodhisattva Avalokiteśvara: 

Mahāsattva, Saya telah menghadiri persamuan Buddha yang tak terhitung jumlahnya dan juga telah mendengarkan beragam uraian dan dhāraṇī ,  tetapi saya masih belum pernah mendengarkan uraian dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini.

Mahāsattva , mohon uraikan dengan singkat mengenai karakteristik dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini. Kami akan bersuka cita dalam mendengarkan uraian ini.

[0108a09] Bodhisattva Avalokiteśvara  memberitahukan kepada Mahābrahma Deva Rāja dan berkata : 

Sadhu sadhu , Mahābrahma Deva Rāja ,  Anda telah mengajukan pertanyaan yang akan memberikan kesejahteraan dan manfaat bagi semua makhluk hidup. Sekarang dengarkan dan perhatikan dengan baik, saya akan menguraikannya dengan singkat . 

Bodhisattva Avalokiteśvara  berkata:  kesadaran dari  welas kasih agung  [mahākāruṇika-citta] adalah  kesadaran yang tidak mendiskriminasi [tiada perbedaan], kesadaran yang tiada kehendak, kesadaran yang tiada kemelekatan terhadap kondisi mental yang tidak berguna, kesadaran dengan pengamatan mendalam terhadap kekosongan, kesadaran yang penuh dengan penghormatan, kesadaran yang penuh dengan rendah hati , kesadaran yang tiada kekeliruan,  kesadaran yang tidak melekat pada pandangan apapun, kesadaran penggugahan yang tidak tertandingi.

 Demikianlah karakteristik dari kesadaran dari  welas kasih yang tidak terbatas [mahākāruṇika-citta], anda harus melatih diri dengan baik melalui  karakteristik kesadaran seperti  ini 

[0108a15] Mahābrahma Deva Rāja menjawab dan  berkata: Sekarang kami telah mengetahui karakteristik dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa , mulai dari saat ini, kami akan mengingat dan melafalkan dengan baik , melatih diri dengan perhatian penuh dan penuh dengan semangat melalui  dhāraṇī ini.

[0108a17] Bodhisattva Avalokiteśvara  berkata: : Jika ada kuluputra dan kuladuhitar yang ingin menghafal dan mengingat dengan baik dhāraṇī  ini , mereka  harus mengembangkan kesadaran penggugahan yang agung terlebih dahulu, dengan beraspirasi membimbing dan mengarahkan semua makhluk hidup menuju kesempurnaan penggugahan , menjalankan uposadha vatra , mengembangkan kesadaran yang tiada perbedaan [diskriminasi] kepada semua makhluk hidup dan terus melafalkan dhāraṇī ini dengan penuh semangat , berdiam dalam tempat yang telah dibersihkan [dimurnikan] , membersihkan diri dan mengenakan pakaian yang bersih, memberikan persembahan  panji, pelita dari ghee, bunga dan serbuk dupa , makanan dan minuman dengan ratusan rasa. Kemudian dengan kesadaran yang penuh dengan perhatian dan tidak teralihkan oleh objek lain , menghafal dan mengingat dengan baik dharani ini sesuai dengan instruksi uraian yang benar .

[0108a22] Selanjutnya , Bodhisattva Sūryaprabha , Bodhisattva Candraprabha , para deva dan apsara yang tak terhitung jumlahnya  juga  pernah menyaksikan  pencapaian dari  mahāvidya ini dimana pada saat itu saya mengiluminasi mereka dengan seribu mata dan melindungi mereka dengan seribu tangan sehingga mereka mampu memahami dengan sempurna dan mendalam semua uraian yang bersifat keduniawian termasuk uraian dari para praktisi luar ajaran dan juga empat kumpulan uraian veda.

Dengan melafalkan dan mengingat dengan baik mahāvidya ini juga mampu mengeliminasi delapan puluh ribu empat ratus penyakit keduniawian dengan sempurna, mampu menundukkan Mara beserta dengan pasukannya  dan juga semua praktisi luar ajaran.

Selanjutnya untuk praktisi berdiam di daerah pergunungan, perbukitan ataupun tanah datar  dengan tujuan untuk melatih diri dalam  melafalkan kembali , memahami semua uraian realitas dan melatih diri dengan kontemplasi dimana daerah itu telah didiami oleh para Vetāla ,Vyāḍa ,Yakṣa dan beragam makhluk halus lainnya. Jika para makhluk halus tersebut selalu mengganggu dengan mengalihkan kesadaran praktisi maka dapat melafalkan mahavidya ini sekali saja  sebagai perlindungan diri  sehingga para makhluk halus tersebut tidak mampu untuk mendekati  praktisi tersebut.

Jika ada praktisi yang mampu melafalkan, mengingat mahāvidya ini , melatih diri dengan perhatian penuh yang selaras dengan instruksi uraian dan juga beraspirasi untuk menolong semua makhluk hidup maka saya akan menginstruksi kepada  para deva, nāgarāja dan para vajra guhyādhipati untuk menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini .

[0108b04]  Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara   melantunkan gātha ini

Saya menginstruksikan kepada  Vajrapāṇiguhyādhipati, Vajrasatva, Ucchuṣma,  Kuṇḍali,  Aṅkuśe dan Vajraśaṃkara,  untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada   Maheśvara , Nārāyaṇa, Kuṃbidhara dan Kapila, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Matsya-varuṇa, Pūrṇa-kuśala Daśa-sindura, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Śacate-madhura Kṛtānta Pañcika untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Markada-rāja, Arhaguṇa, Śveta dan Śabara, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Brahma-saṃbhara, Pañca-śuddhāvāsa dan Yama rāja, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada Śakra, para deva yang berdiam di ranah Trayastriṃśa, Sarasvati, Śrī, Vasīna untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada Dhṛtarāṣṭra , Hārītī dan para deva , devi dan apsara yang telah mencapai pengetahuan tertinggi untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Virūḍhaka, Virūpakṣa dan Vaiśravaṇa, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Suvarṇa-rūpa-mayūra-rāja, dan Aṣṭa vimśati nakṣatrāṃ, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada   Maṇibhadra, Śañjaya dan Pūrṇabhadra, untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Nanda, Upananda,  Sāgara nāgarāja dan para Erāpattra rāja untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Asura , Gandharva , Garuḍa , Kiṃnara , Mahoraga , untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

Saya menginstruksikan kepada  Udaka-deva-garjati , Agni-deva-garjati,  Kumbhaṇḍa-ràja dan Piśāca untuk selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā ini

[0108b27]  Mereka adalah para deva, nāgarāja, devi , apsara yang telah mencapai pengetahuan tertinggi bersama dengan lima ratus yakṣa yang telah menguasai kekuatan agung yang akan selalu menjaga dan melindungi mahāvidya dharā dari dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini. 

Jika praktisi ini sedang berdiam  dalam hutan ataupun gunung dengan tujuan untuk melatih diri maka para deva ini akan bergantian untuk menjaga dan melindungi mereka dari semua halangan. Jika praktisi ini tersesat dalam hutan ataupun pegunungan, pada saat mereka menghafakan dan mengingat dengan baik dhāraṇī ini maka para deva dan nāgarāja ini akan memanifestasikan dirinya sebagai orang yang memberikan bantuan pada mereka untuk menunjukkan jalan keluar.

Jika praktisi ini sedang membutuhkan air ataupun api pada saat berdiam dalam hutan ataupun gunung dengan tujuan untuk melatih diri maka para nāgarāja akan memanifestasikan api ataupun air untuk mereka.

[0108c03] Kemudian Bodhisattva Avalokiteśvara  melantunkan gātha yang penuh dengan  kedamaian  sebagai berikut :

Jika di padang gurun, gunung dan  laguna 
Bertemu dengan harimau, serigala ataupun binatang buas 
Ular, lipan, vetāla ,vyāḍa ,yakṣa. 
Lafalkan mahāvidya ini , semua akan tidak mampu mendekati

Jika melintasi sungai, danau ataupun lautan 
para nāga yang penuh dengan kemarahan ,nāga yang berdiam dalam air, makara,yakṣa , rākṣasa ,  ikan dan kura kura besar 
Lafalkan mahāvidya ini , semua menghindar

Jika bertemu dengan tentara , dikepung oleh musuh 
Atau dirampok oleh orang  jahat 
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī 
Hingga pikiran mereka dipenuhi dengan welas kasih
Berbalik arah dan meninggalkannya

Jika pejabat kerajaan menahannya 
Hingga terantai  dan terikat di penjara 
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī 
Hingga pikiran mereka dipenuhi dengan welas kasih
Kemudian membebaskannya kembali.

Jika bermukim  di daerah praktisi vidya mantra dari  luar ajaran 
Disajikan makanan dan minuman beracun untuk  saling menyakiti, 
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī 
Racun berubah menjadi amṛta. 

Jika wanita bermasalah saat hendak melahirkan.
Dipengaruhi oleh makhluk halus hingga menderita
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī 
makhluk halus pergi, kelahiran lancar

JIka nāga jahat , makhluk halus menyebarkan wabah beracun 
hingga menyebabkan demam tinggi dan akan menghadapi kematian 
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Penyakit sembuh , usia juga  bertambah 

JIka nāga jahat , makhluk halus menyebarkan wabah nanah 
Hingga menderita infeksi kulit , tumor dan kulit bernanah
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Meludah tiga kali tiga kali di bekas luka bernanah
semua penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya

Jika praktisi vidyamantra dari luar ajaran menggunakan mantra dengan  Vetāla 
 untuk mengikat , mempergaruhi dan mengendalikan kesadaran 
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
Vetāla segera kembali kepada pemiliknya.

Jika tidak memiliki  kualitas kebajikan, pikiran yang selalu teralihkan
Meninggalkan ajaran realitas
dipenuhi oleh nafsu keinginan, terdistorsi oleh ketidaktahuan
Menikahi pasangan , mencintai yang lain siang dan malam
tidak berhenti dan selalu berpandangan keliru
Lafalkan mahākāruṇika-citta dhāraṇī dengan tulus
semua nafsu keinginan, pandangan mengenai diri dan ketidaktahuan akan tereliminasi.

Jika saya memuji daya  kekuatan  kualitas kebajikan  mahāvidya ini dengan terperinci 
satu kalpa juga tidak akan selesai menguraikannya.

[0108c27] Pada saat itu , Bodhisattva Avalokiteśvara  memberitahukan kepada Mahābrahma Deva Rāja dan berkata

[0108c27] Seseorang dapat menggunakan media benang lima warna yang dipilin menjadi satu kesatuan. , dengan menghafalkan dhāraṇī ini  setiap kali menyimpulkan benang tersebut hingga mencapai dua puluh satu simpul dan kemudian  mengikatkan benang tersebut ditangan ataupun dipakai sebagai kalung  untuk  anak - anak  putra maupun putri  maka  semua pengaruh dari Mara , makhluk halus akan  sirna.


Dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa ini  telah diuraikan oleh sembilan puluh sembilan koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai gangga. dengan tujuan untuk memudahkan pencapaian dalam pelatihan diri  yang berkaitan dengan enam kesempurnaan, mengembangkan  kesadaran penggugahan dengan cepat untuk semua  yang belum mengembangkan kesadaran penggugahan, mempercepat pencapaian hasil  dalam jalan untuk para Sravaka yang belum mencapai hasil dari jalan, 

[0109a03] Dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu, jika ada para deva dan sramana agung  yang belum mencapai kesempurnaan penggugahan yang tidak tertandingi maka mereka akan mencapainya dengan cepat melalui daya kekuatan dari dhāraṇī ini. Demikian juga untuk semua makhluk hidup yang belum memiliki akar keyakinan dalam pengetahuan agung maka akan  berakar , tumbuh tunas  dan berkembang dengan cepat. Dengan daya kekuatan metoda kefasihan  dan welas kasih yang telah diuraikan oleh saya maka semua aspek yang belum tercapai akan tercapai dengan sempurna. 

[0109a07] Dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu, jika ada makhluk hidup yang berdiam dalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan ataupun  dalam ranah yang dipenuhi oleh kegelapan , dengan mendengarkan dhāraṇī maka mereka akan terbebaskan dari semua penderitaan sedangkan untuk praktisi yang sedang menempuh jalan Bodhisattva dan belum memasuki tahapan pertama maka mereka juga akan mencapainya dengan cepat, ataupun mencapai tahapan kesepuluh, ataupun mencapai tahapan Buddha dan memanifestasikan tiga puluh dua tanda manusia agung dan delapan puluh dua tanda tambahan lainnya 


[0109a11]  Jika seorang 
Śrāvaka mendengarkan  mahāvidya ini  sekali saja dengan baik  , dan kemudian melatih diri dan mengkontemplasi  dengan penuh perhatian , memahaminya sesuai dengan uraian maka dia akan mencapai hasil dari jalan dengan mudah walaupun tidak berusaha untuk mencapainya. 

[0109a13] Dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu , jika semua gunung  dan sungai  tebing dan  empat samudera  dapat  mendidih seperti gelembung air  dan gunung semeru , gunung cincin besi [cakravada-parvata] dapat digoyahkan dan juga dapat dihancurkan hingga menjadi debu maka semua makhluk hidup dalam ranah eksistensi ini juga dapat mencapai  kesempurnaan penggugahan yang tidak tertandingi

[0109a16] Jika ada seseorang yang ingin mewujudkan  semua keinginannya dengan sempurna dalam kehidupan sekarang ini, dengan menjalankan uposadha vatra dan  menjaga moralitas dengan baik ,kemudian melafalkan  mahāvidya ini  selama dua puluh satu hari berturut maka  semua keinginannya akan terwujud  dengan sempurna dan semua hasil dari aktivitas [ucapan, pikiran , perbuatan] dari awal hingga akhir siklus eksistensinya dalam trisāhasramahāsāhasralokadhātu akan tereliminasi dan semua Buddha , Bodhisattva , Brahma beserta dengan 
caturmaharajika, deva, nagaraja juga telah mengkonfirmasi dan mengetahui hal ini.

[0109a20]  Jika ada deva ataupun manusia yang melafalkan dan mengingat dengan baik  mahāvidya ini , kemudian mereka membersihkan diri di sungai ataupun di lautan dan pada saat itu ada makhluk hidup yang terpercik oleh air mandi mereka maka semua hasil dari aktivitas [ucapan ,pikiran , perbuatan] dan kualitas yang tidak baik dari makhluk hidup tersebut akan tereliminasi .Makhluk hidup ini akan terlahir kembali melalui teratai  dalam buddhaksetra  dan tidak akan terlahir kembali melalui rahim, telur, kelembaban.


Dengan demikian ,  tidak dapat dikatakan berapa banyak kualitas kebajikan yang akan diakumulasi oleh para mahāvidya dharā ini.


[0109a25]  Jika ada angin yang bertiup dan menerpa jubah ataupun rambut para mahāvidya dharā ini dan kemudian angin tersebut menerpa makhluk hidup lainnya maka semua hasil dari aktivitas [ucapan ,pikiran , perbuatan] dan kualitas yang tidak baik dari makhluk hidup tersebut akan tereliminasi . Makhluk hidup ini tidak akan terlahir kembali dalam tiga ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dan selalu terlahir kembali [melalui teratai] di hadapan para Buddha. 


[0109a28] Jika mahāvidya dharā  menguraikan apapun baik mengenai  uraian  yang berkualitas kebajikan ataupun bukan dihadapan semua Mara ,  praktisi luar ajaran, deva, naga dan makhluk halus akan terdengar seperti uraian ajaran realitas yang penuh dengan keagungan  dan tanpa cacat sehingga mereka menghormati para mahāvidya dharā  seperti menghormati Sang Buddha.


[0109b03]  Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā ini adalah esensi dari Buddhakāya, karena dia selalu dipuji oleh semua  Buddha yang banyaknya  mencapai sembilan puluh sembilan niyuta ataupun berjumlah seperti butiran pasir sungai gangga  


Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari pengetahuan mendalam karena dia diiluminasi oleh pengetahuan mendalam dari semua Tathāgata


Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari welas kasih, karena dia selalu  menggunakan kefasihan makna dari dhāraṇī untuk  menyelamatkan semua makhluk hidup. 


Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi  dari  ajaran realitas yang  mendalam  karena dia telah  mengakses semua gerbang dhāraṇī


Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi dari semua kontempelasi, karena dia telah  memanifestasikan dan  menguasai dengan fasih ratusan ribu metoda . samādhi 


Kita harus memahami bahwa para mahāvidya dharā adalah esensi  dari semua ruang  [ākāśa] karena dia selalu mengamati makhluk hidup dengan pengetahuan mendalam berdasarkan kekosongan


Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi  yang telah terbebaskan dari rasa  takut, karena dia selalu dijaga dan  dilindungi oleh para naga ,deva, apsara dan makhuk mulia lainnya.


Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi  dari  kata yang mendalam karena  selalu mengumandangkan dhāraṇī dengan tanpa terputus.


Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari kediaman yang konstan , karena dia telah tidak  terpengaruh oleh tiga akar kualitas yang tidak baik dan semua aspek  kualitas yang tidak bermanfaat lainnya 


Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi  dari semua pembebasan karena dia tidak terhalangi oleh  para Mara dan  praktisi luar ajaran .


Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi  dari  semua raja pengobatan.  karena dia selalu berusaha dalam menyembuhkan semua penyakit dari makhluk hidup melalui daya kekuatan dari dhāraṇī. 


Kita harus memahami bahwa mahāvidya dharā adalah esensi dari pengetahuan tertinggi, karena dia telah mampu berdiam dalam semua Buddha-kṣetra 

.
Demikianlah pujian dari kualitas kebajikan  yang tidak terbatas dari para mahāvidya dharā


[0109b16] Kuluputra , jika ada  seseorang yang telah muak dengan ketidakpuasan duniawi dan menginginkan rentang waktu kehidupan yang panjang dan kedamaian maka dia harus berdiam dalam pengasingan diri, menjalankan uposadha vatra , memanifestasikan perlindungan wilayah kemudian merafalkan dhāraṇī ini sebanyak sebanyak seratus delapan kali dengan menggunakan media  pakaian , makanan, wewangian ataupun obat maka dia akan memperoleh rentang waktu kehidupan yang panjang dan kedamaian. 


[0109b18]  Jika dia mampu melaksanakan semua  metoda perlindungan wilayah sesuai dengan instruksi dalam uraian dan dilaksanakan dengan benar maka semua aspek ini dapat tercapai dengan sempurna.


Metoda perlindungan wilayah dapat menggunakan media sebilah pisau kemudian merafalkan dhāraṇī  ini sebanyak dua puluh satu kali dan menggores pisau tersebut ke tanah sebagai batasan perlindungan ataupun dapat menggunakan media air yang bersih kemudian merafalkan dhāraṇī  ini sebanyak dua puluh satu kali dan dipercikkan  ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan kali ataupun  dapat menggunakan media biji wijen putih kemudian merafalkan dhāraṇī  ini sebanyak dua puluh satu kali dan disebarkan  ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan ataupun dapat menggunakan metoda visualisasi  ruang lingkup batasan perlindungan kemudian merafalkan dhāraṇī  ini sebanyak dua puluh satu kali ataupun  ataupun menggunakan media abu kemudian merafalkan dhāraṇī  ini sebanyak dua puluh satu kali dan disebarkan ke empat penjuru sebagai batasan perlindungan ataupun menggunakan benang  lima warna kemudian merafalkan dhāraṇī  ini sebanyakk dua puluh satu kali dan diikat  mengelilingi  empat penjuru sebagai batasan perlindungan .


Semua metoda perlindungan wilayah diatas dapat digunakan.


[0109b24] Jika seseorang mampu merafal dan mengingat dhāraṇī  ini dengan baik dan melaksanakan  sadhana sesuai dengan uraian maka akan mengakumulasi semua hasil yang memiliki kualitas kebajkan dan jika dia mendengarkan dhāraṇī  ini maka semua hasil  aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang keliru dan berat dalam siklus eksistensi  yang tidak terhingga  akan tereliminasi.  Dengan demikian , berapa banyak kualitas kebajikan yang akan diakumulasi apabila dia merafal dan  mengingat dengan baik dhāraṇī?


Jika seseorang mampu merafal dan  mengingat dengan baik , memahami dengan baik dhāraṇī ini dan juga menghormati dan menjunjung tinggi semua Buddha yang tidak terhitung banyaknya maka  dia akan mengakumulasi kualitas kebajikan yang tidak terhingga.


[0109b27]  Jika seseorang telah mampu merafal dan mengingat dhāraṇī ini, menjalani kehidupan sesuai dengan uraian realitas dengan tujuan untuk membebaskan penderitaan semua makhluk hidup maka orang tersebut telah mengembangkan kesadaran welas kasih agung [mahākāruṇika-citta] dan akan mencapai kesempurnaan penggugahan dengan segera.


Jika dia merafalkan dhāraṇī ini didepan semua makhluk hidup, menyebabkan mereka mendengarkannya dan juga menyebabkan kemunculan dari  kesadaran penggugahan mereka  maka mahāvidya dharā ini akan mengakumulasi kualitas kebajikan yang tidak terhingga.
                                                         
[0109c02] Jika seseorang mampu menjalankan uposadha vatra dengan penuh semangat dan tulus , melatih diri hingga mencapai kelenturan tubuh dan kesadaran ,moralitas yang murni dan menyebabkan semua makhluk hidup bertobat demikian juga dirinya sendiri , menyesali semua aktivitas  [ucapan pikiran , perbuatan] yang akan terkondisi  dari  kalpa yang tidak terhitung , selalu mengumandangkan dhāraṇī ini dengan tanpa terputus, maka dia akan mencapai empat  hasil dari jalan dalam kehidupan ini, kebijaksanaan dan pengetahuannya juga akan meningkat dan menguasai semua kefasihan  dalam pengamatan mendalam sehingga dengan mudah mencapai sepuluh tahapan  dalam jalan Bodhisattva, apalagi semua keinginan duniawi yang sebenarnya  mudah diperoleh juga akan  terwujud dengan sempurna.                                                                             
[0109c07]  Jika seseorang ingin mengundang semua makhluk halus , dapat menggunakan  media  cawan tengkorak [kapāla] yang dibersihkan terlebih dahulu dengan  serbuk yang harum dan  bersifat menenangkan.  Dengan menggunakan tanah  lempung berwarna  kuning dioleskan  ke cawan tengkorak [kapāla] bagian atas   dan setiap  sisi permukaannya, dan cawan tengkorak [kapāla]  ini ditempatkan dibagian tengah  mandala, dihadapan lambang penghormatan  caitya] dari  Bodhisattva Avalokiteśvara berlengan seribu dan bermata seribu [avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga] dengan mempersembahkan beraga  bunga ,serbuk cendana dan makanan,  prosesi ini dilakukan selama tujuh hari berturut maka para makhluk halus akan memanifestasikan dirinya .


[0109c10] Jika seseorang ingin mengundang Caturmahārājika maka dapat menggunakan media serbuk cendana dan kemudian dibakar dalam homa api.
Semua aspek ini dapat terwujud karena  welas kasih dan aspirasi agung dari Bodhisattva ini , dan juga daya kekuatan dari dhāraṇī  yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa


[0109c12] Kemudian Sang Buddha memberitahukan kepada Ānanda dan berkata :


[0109c12] Jika bencana akan terjadi dalam satu negeri yang dipimpin oleh raja yang memerintah dengan hukum yang benar , memiliki moralitas yang sangat baik, memperhatikan kepentingan rakyatnya, berlaku adil dan dapat memaafkan semua kesalahan orang lain. Kemudian dia menjalankan uposadha vatra dengan pikiran dan jasmani yang penuh dengan semangat  selama tujuh hari tujuh malam  ,merafal dan mengingat dengan baik māhavidya  dhāraṇī  yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa maka  bencana ini akan terhindar, lima jenis pangan akan berlimpah dan rakyatnya akan damai dan bahagia.


[0109c16]  Jika  ada  satu negeri  akan diserang oleh musuhnya ataupun rakyat merasa tidak aman dan damai  ataupun  para pejabat  berencana untuk menghianatinya ataupun  wabah penyakit menyebar ke semua penjuru ataupun  musim hujan dan kemarau tidak sesuai dengan siklusnya ataupun  bulan dan matahari tidak sesuai dengan siklusnya .


Jika semua bencana diatas terjadi , maka  mereka dapat mendirikan lambang penghormatan [caitya] dari  Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga yang menghadap ke arah barat,  dan kemudian dihiasi dengan beragam panji dan kanopi, mempesembahkan beragam bunga, serbuk dupa , beragam makanan dan minuman  dengan ratusan rasa. Kemudian  raja bersama dengan rakyatnya  menjalankan  uposadha vatra dengan pikiran dan jasmani yang penuh dengan semangat  selama tujuh hari tujuh malam berturut , melafalkan dan mengingat dhāraṇī   maka para musuhnya akan membatalkan niat mereka dan kembali ke negeri mereka dan tidak akan mengacaukan negeri ini , kedua negeri ini juga akan berdiplomasi dan  memiliki hubungan yang erat , para pangeran dan pejabat akan setia . Demikian juga para ratu , selir , putri dan dayang . Para naga dan semua makkluk halus akan menjaga dan melindungi negeri ini , musim hujan dan kemarau akan sesuai dengan siklusnya  sehingga menghasilkan panen yang berlimpah dan rakyat akan aman  damai , sejahtera dan bahagia.


[0109c25] Jika dalam satu keluarga, ada anggota keluarganya yang menderita penyakit yang sangat serius ataupun dipengaruhi oleh ratusan jenis makhluk halus ataupun ada seseorang yang berniat tidak baik ataupun keluarga tidak harmonis maka  mereka dapat  mendirikan mandala di depan lambang penghormatan [caitya] dari Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga , kemudian menyebutkan nama Bodhisattva Avalokiteśvara  dengan tulus dan merafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu  kali maka semua aspek ini akan sirna dengan sendirinya dan keluarga ini akan harmonis dan damai selamanya.


[0110a02]  Ānanda bertanya kepada Sang Buddha


Bhagavān , apa gelar dari mahāvidya ini  ? Bagaimana menjunjung tinggi dan mengingat dengan baik gelar dari mahāvidya ini?”


[0110a02] Sang Buddha menjawab dan berkata : 


Mahāvidya  ini memiliki berbagai gelar antara lain :  kesempurnaan yang  ekspasif  dan  juga bergelar   welas kasih agung yang tak terhalangi ,  dhāraṇī  pembebas semua aspek penderitaan, dhāraṇī perpanjang rentang waktu kehidupan ,  dhāraṇī  pengeliminasi  kelahiran kembali dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan, dhāraṇī  pengeliminasi semua halangan dari hasil  aktivitas yang tidak berkualitas kebajikan, dhāraṇī pengabul  keinginan yang baik, dhāraṇī pembangkit  kesadaran yang tidak terhalangi , dhāraṇī yang melampau semua tahapan tertinggi.


Demikianlah semua gelar dari  mahāvidya  ini  , dengan cara seperti ini  anda harus  menjunjung tinggi dan mengingat dengan baik 


[0110a07]  Kemudian Ānanda bertanya kepada Sang Buddha 


 Bhagavān , apa nama Bodhisattva yang penuh dengan kualitas kebajikan dan telah bersedia  menguraikan mahāvidya  ini  kepada kami ?


[0110a09] Sang Buddha menjawab dan berkata :


Bodhisattva ini  bernama Bodhisattva Avalokiteśvara,  juga  dikenal sebagai Nīlakaṇṭha ataupun Sahasra bhujanetāsaṅga vistara

[0110a10] Kuluputra , Bodhisattva Avalokiteśvara memiliki daya kekuatan dan  pengetahuan tertinggi yang tidak terbayangkan, Bodhisattva Avalokiteśvara telah mencapai tahapan Buddha  dalam koti niyuta kalpa yang lampau dengan gelar Tathāgata  Saddharma prabhā dengan daya kekuatan aspirasi dari welas kasih  yang bertujuan untuk membimbing semuaBodhisattva  maka  dia memanifestasikan dirinya sebagai seorang Bodhisattva.


Semua manusia dan  deva harus menjunjung tinggi dan menghomati, merafalkan dan mengingat dengan baik gelar  dan nama Bodhisattva ini  maka mereka  akan mengakumulas kualitas kebajikan yang tidak terukur dan mengeliminasi semua  hasil aktivitas [ucapan , pikiran dan perbuatan] yang keliru yang tidak terhitung jumlahnya sehingga dapat terlahir kembali dalam Buddha ksetra dari Tathagata Amitabha pada saat kehidupan mereka berakhir.


[0110a17]  Kemudian Sang Buddha berkata kepada Ānanda: 


[0110a17] Mahāvidya  yang telah diuraikan oleh Bodhisattva Avalokiteśvara ini merupakan realitas yang telah disempurnakan dan tidak dapat mungkin dibantah.


Jika  ingin mengundang Bodhisattva Avalokiteśvara  , dapat menggunakan media Commiphora Mukul   [guggula] dan merafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan dibakar dengan homa api  maka Bodhisattva Avalokiteśvara akan memanifestasikan dirinya. 

[0110a19] Jika ingin menggunakan daya kekuatan Mrigendra [Narasiṃhadeva] untuk menundukkan semua pengaruh dari Mara dan makhluk halus , dapat menggunakan media Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī]  dibakar hingga menjadi abu untuk dicampurkan ke gomayi dedan dioleskan ke semua objek ritual  dan lambang penghormatan [caitya]  Mrigendra [Narasiṃhadeva] sebagai prosesi pemurnian, kemudian menggunakan media ranting Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī] dan pisau , merafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali di hadapan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dilanjutkan dengan prosesi  pemotongan media ranting Gendarussa Vulgaris [mrigêndrāṇī] dengan menyebutkan nama dari Mrigendra [Narasiṃhadeva]  dan memotong setiap kali merafalkan dhāraṇī hingga mencapai perafalan seratus delapan kali maka pengaruh ini akan sirna dengan sendirinya.


[0110a23]  Jika dipengaruhi oleh praktisi luar ajaran dengan media racun dari serangga, campurkan  Cinnamomum Camphora  [Karpura] dan Commiphora Mukul  [Guggula] dengan takaran yang sama, kemudian dilarutkan dalam air bersih satu liter  dan direbus perlahan hingga tersisa 
satu liter dan disaring kembali ,  kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga maka pengaruh ini akan hilang dengan sendirinya.

[0110a25] Jika disengat oleh ular atau kalajengking ,dapat menggunakan media serbuk jahe kering , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak tujuh  kali, oleskan serbuk serbuk jahe kering [Zingiber officinale] pada bagian kulit yang bengkak maka racun ini akan sirna.

 [0110a27] Jika ada musuh  yang saling membenci dan  bermaksud tidak baik , dapat menggunakan media tanah liat yang bersih , tepung ataupun lilin untuk membentuk profil representatif dari  pasangan tersebut , dan kemudian menggunakan media pisau dengan melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dilanjutkan dengan prosesi  pemotongan profil representatif dari musuh tersebut dengan cara merafalkan dhāraṇī , menyebutkan nama musuh tersebut sambil memotong profil representatif dari  musuh  tersebut setiap kali , hingga mencapai perafalan seratus delapan kali dan kemudian dibakar dalam homa api , maka mereka akan bahagia,  saling menghormati dan rukun satu  dengan lainnya hingga  akhir hayat.

[0110b01] Jika  menderita penyakit rabun ataupun buta warna , dimana tidak bisa melihat warna hijau ataupun merah, gunakan media Emblica Officinalis [amalaki], Terminalia Bellirica [vibhitaki] dan Terminalia Chebula [haritaki], ketiganya dipotong  sehalus mungkin dan tetap dijaga kemurniannya  dimana selama proses pemotongan tidak boleh dilihat oleh wanita yang baru melahirkan atau oleh seekor anjing ataupun babi dan lafalkan nama Buddha dan kemudian dicampurkan dengan madu putih , susu yang diambil dari wanita yang hanya memiliki putra dan tidak boleh diambil dari wanita yang memiliki putri , kemudian melafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dioleskan ke kain yang digunakan untuk menutupi mata tersebut  selama tujuh hari dan tujuh malam berturut, berdiam dalam kamar dan jangan tertiup angin maka mata itu akan pulih dan kembali berfungsi dengan baik


[0110b09]  Jika menderita penyakit demam tinggi yang berselang seling,  gunakan media kulit harimau, macan tutul , singa , rubah  ataupun serigala  kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali dan  kulit tersebut digunakan sebagai selimut maka demam akan segera sirna. Kulit singa merupakan pilihan yang terbaik.


JIka deman tinggi disebabkan oleh  sengatan ular , gunakan media Acanthus Ilicifolius [sahachara]  , kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali dan oleskan di bagian yang bengkak.


[0110b12] Jika menderita penyakit demam tinggi yang berselang seling dan akut hingga  tidak tersadarkan diri  karena rasa sakit  dan akan meninggal ,  dapat gunakan media damar persik [aruka] yang berukuran seperti buah persik normal dan  direbus dengan satu liter air bersih , disaring dan diambil sarinya hingga  mencapai setengah liter , kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu  kali dan diminum semuanya maka penyakit ini akan sembuh. Ramuan ini tidak boleh diracik oleh seorang wanita yang telah berkeluarga


[0110b14] Jika dipengaruh oleh Vetala , dapat menggunakan  media Commiphora Mukul  [Guggula] , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak  tiga  puluh tujuh kali dan dibakar dalam homa api kemudian menghirup asap dari media ini ataupun dapat menggunakan  media tujuh butir pil yang terbuat dari Commiphora Mukul  [Guggula] sebesar kotoran kelinci, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  tiga  puluh tujuh kali pada setiap  butir pil ini dan diminum. Selama masa  penyembuhan hindari makanan yang berdaging , minuman yang memabukkan lima makanan tajam dan tidak bertemperamen pemarah dan mengucapkan kata yang tidak bermanfaat  maka pengaruh ini akan  sirna .


Jika  yang terpengaruh adalah anak anak , dapat  menggunakan arsenic sulfida [āla] dan media biji sesawi putih [Sinapis alba] [shvetasarshapa]  diolah menjadi garam  padat, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  tiga  puluh tujuh kali dan kemudian dibakar  di bawah tempat tidur anak, maka Vetala akan segera meninggalkan mereka.


[0110b19] Jika pendengaran  kurang tajam, dapat menggunakan media  minyak wijen untuk dioleskan  ke dalam  lubang telinga.


[0110b20]  Jika  stroke dengan gejala telinga,  hidung tersumbat, ataupun  kaki dan tangan tidak dapat dikontrol sesuai dengan keinginan, gunakan media minyak wijen [Sesamus indicum] yang dicampur dan direbus dengan Aristolochia Indica [Ahigandha], , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua  puluh satu kali dan dioleskan ke tubuh maka penyakit ini akan sirna ataupun dapat menggunakan dadih dari susu kerbau , rafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali  dan juga dioleskan ke bagian tubuh maka penyakit ini juga akan sembuh.


[0110b23] Jika mendapat kesulitan dalam proses kelahiran ,gunakan media minyak wijen , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali kemudian dioleskan ke bagian perut dan vagina dari wanita yang hendak melahirkan ini, maka proses kelahiran akan lancar. 


[0110b25]  Jika wanita mengalami keguguran dan plasenta masih  didalam rahim, gunakan media  ramuan Hyssopus officinalis [Jupha] 500 gr , kemudian direbus dengan dua liter air bersih hingga tersisi satu liter,  lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali dan diminum maka  plasenta akan keluar dan wanita tersebut tidak akan sakit . Jika plasenta itu belum keluar , ulangi lagi proses pengobatan ini maka semua akan lancar.


[0110b28] Jika jantung bermasalah, gunakan media Frankincense Boswellia Carterii  [gaja-bhaksa], kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu  kali   , dikunyah dan ditelan hingga beberapa saat kemudian akan muntah maka penyakit ini akan sembuh.  Selama proses penyembuhan hindari makanan yang berdaging , minuman yang memabukkan dan lima makanan  tajam


[0110c01]  Jika kulit  terbakar oleh api , gunakan media gomayi , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali , kemudian dioleskan pada bagian yang terluka dengan perlahan maka luka bakar ini akan membaik.


[0110c03]  Jika terinfeksi  oleh  cacing hati,  gunakan media  air seni kuda putih setengah liter , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali , kemudian diminum maka cacing hati ini akan keluar dengan sendirinya dan jika  infeksi akut , dapat  menggunakan satu liter  maka semua cacing hati akan keluar seperti anyaman tali yang saling terikat.


[0110c05] Jika ada tumor pada permukaan kulit, gunakan media daun  Bignoniaceae [shyonaka] ,  diperas hingga dapatkan sari nya,  lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali dan oleskan pada bagian yang luka , maka tumor akan sembuh hingga ke akarnya 


[0110c06]  Jika daerah mata disengat oleh  serangga, gunakan media  Barleria prionitis [Kurantaka], diperas dan diambil sarinya, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali dan oleskan pada bagian mata pada malam hari, maka  mata yang bengkak akan sembuh 


[0110c08]  Jika  sakit pada bagian pencernaan dan perut, gunakan media benzoin  [karenara] dicampur dengan air yang diambil pertama kali dari sumur pada waktu pagi untuk  dijadikan pil padat sebanyak 
dua puluh satu, dan kemudian lafalkan dhāraṇī ini sebanyak  dua puluh satu kali dan dimakan , maka penyakit ini akan sembuh 

[0110c09]  Untuk penyakit mata merah, ataupun  pertumbuhan abnormal pada mata, ataupun katarak,  gunakan media daun Mespilus Germanica [Svadukantaka], dihaluskan dan diambil sarinya, lafalkan dhāraṇī ini  sebanyak dua puluh satu kali, masukkan perunggu dalam ramuan tersebut selama satu malam, kemudian  lafalkan dhāraṇī ini  minimum  tujuh kali atau lebih, kemudian diteteskan ke mata, maka penyakit ini akan sembuh.


[0110c12]  Jika takut akan  kegelapan  dan tidak  tenteram dan  merasa ada sesuatu hal yang menyeramkan pada malam hari ,  selalu khawatir pada saat memasuki ataupun meninggalkan rumah, gunakan media  benang  berwarna putih , lafalkan dhāraṇī ini  sebanyak dua puluh satu kali dengan  cara  membuat simpul  sebanyak  dua puluh satu simpul dan kemudian di kenakan di leher maka semua aspek  ketakutan  akan sirna  dan juga semua  hasil aktivitas [ ucapan , pikiran , perbuatan] juga akan tereliminasi.

[0110c14]  Jika ada masalah dalam rumah tangga, gunakan media ranting delima [Punica granatum] [rakhtabeeja],  dipotong menjadi  seribu delapan bagian,  kemudian kedua ujungnya dioleskan dengan ghee ataupun madu. ,  kemudian  setiap bagian ranting ini dibakar dalam homa api  dengan  cara melafalkan dhāraṇī ini sekali untuk setiap bagian yang dibakar hingga mencapai seribu delapan  bagian maka semua masalah dalam rumah tangga akan terhindar. Prosesi ini harus dilakukan di depan lambang penghormatan [caitya]  para Buddha


[0110c17]  Jika  menggunakan media  Acorus calamus [bhutanashini] yang berwarna putih , melafalkan dhāraṇī ini sebanyak dua puluh satu kali maka akan selalu menang dalam perdebatan di semua tempat.


[0110c18]  Untuk mahāvidya dharā dapat menggunakan media ranting Mespilus Germanica [Svadukantaka]  , dipotong menjadi seribu delapan bagian, oleskan dengan ghee putih dari susu kerbau  ataupun madu di kedua ujung bagian dan kemudian dibakar dalam homa api    dengan  cara melafalkan dhāraṇī ini sekali untuk setiap bagian yang dibakar hingga mencapai seribu delapan  bagian. Prosesi dilakukan dalam tiga kali sehari selama tujuh hari berturut maka mahāvidya dharā ini akan dengan mudah mencapai kebijaksanaan agung.

[0110c21]  Jika ingin menundukkan  semua makhluk halus yang memiliki daya kekuatan yang tinggi ,  gunakan media  Sapindus delavayi  [Aristaka], lafalkan dhāraṇī ini sebanyak empat puluh sembilan kali,  oleskan ghee atau  madu pada permukaan kayu tersebut dan kemudian dibakar dalam homa api . Prosesi ini harus dilakukan di depan lambang penghormatan [caitya] dari Bodhisattva Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga


Jika menggunakan media bezoar [Gorochana]  500 gram  dimasukkan ke dalam wadah yang terbuat dari lapis lazuli , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus delapan kali didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga  
dan kemudian dioleskan ke tubuh dan bagian tengah dahi, maka para Deva, Nāga, Yakṣa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, manusia dan bukan manusia akan bersuka cita 

[0110c26]   Jika dipengaruhi oleh praktisi luar ajaran dengan media luar dengan menggunakan mahavidya pengikat  , gunakan media kotoran merpati putih, kemudian lafalkan lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seratus  delapan kali dan dioleskan di tangan maka  mahavidya pengikat ini akan akan terlepas dengan sendirinya.

[0110c28]  Jika suami dan istri saling membenci, seperti air dan api, gunakan  media bulu ekor bebek mandarin, lafalkan dhāraṇī ini sebanyak seribu delapan kali di depan didepan lambang penghormatan [caitya] Bodhisattva Avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga dan dipakai, maka suami dan istri akan rujuk kembali , saling menyayangi dan menghormati satu sama lain hingga seluruh hayat mereka 


[0111a01]  Jika bibit buah-buahan yang akan digunakan  untuk pertanian diserang hama, gunakan media  abu, pasir, ataupun   air yang bersih , lafalkan dhāraṇī ini sebanyak sebanyak dua puluh satu kali,  kemudian abu  ataupun pasir tersebut ditaburkan di empat sisi dari daerah pertanian dan tempat penyimpan  benih  maka hama akan menjauhi tempat itu sedangkan untuk pohon yang  telah berbuah, percikan air di  pohon tersebut, maka hama juga tidak akan menyerang  pohon ini.


[0111a04] Kemudian Sang Buddha memberitahukan  kepada Ānanda dan berkata

[0111a04]  Kemudian Sang Buddha memberitahukan  kepada Ānanda dan berkata

[empat puluh media dan mudra Bodhisattva avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga]

[1] Untuk meningkatkan kesejahteraan materi dan mewujudkan semua keinginan yang baik dengan sempurna, gunakan cintāmai mudra.





cintāmai mudra.


[2] Untuk kedamaian dan ketenangan pada saat kesadaran teralihkan dan tidak  damai  , gunakan pāśa mudra 


pāśa mudra 

[3] Untuk beragam penyakit perut dan pencernaan , gunakan pātra mudra .


pātra mudra 


[4] Untuk menundukkan semua vyāḍa dan makhluk halus, gunakan khaga mudra  . 


khaga mudra 

[5] Untuk menaklukkan semua Māra , gunakan ekabhṛṣṭi vajra  mudra .


ekabhṛṣṭi  vajra  mudra



[6] Untuk menundukkan semua pesaing dan musuh, gunakan  tribhṛṣṭi  vajra  mudr




tribhṛṣṭi vajra  mudr




[7] Untuk mengeliminasi semua kekhawatiran dan ketakutan, gunakan abhaya  mudra. 



abhaya  mudra. 


[8] Untuk mata rabun karena kekurangan cahaya , gunakan sūryamaṇi mudra  


sūryamaṇi mudra


[9] Untuk meringankan berbagai  gejala demam yang disebabkan oleh racun dalam tubuh, gunakan candramaṇi mudra . 




candramaṇi mudra 

[10] Untuk meningkatkan kedudukan dan posisi, menggunakan dhanur mudra .


dhanur mudra 

[11] Untuk menambah teman spiritual yang baik, gunakan bāṇa mudra . 


bāṇa mudra 


[12] Untuk menyembuhkan semua penyakit dalam tubuh gunakan siṃhaparṇī mudra



siṃhaparṇī mudra


[13] Untuk mengeliminasi semua halangan dan kualitas yang tidak baik ,gunakan camarī mudra. 




camarī mudra. 


[14] Untuk kehamonisan dalam rumah tangga dan hubungan yang erat dengan semua kerabat , gunakan kalaśa mudra . 



kalaśa mudra . 


[15] Untuk menghindari semua binatang buas misalnya harimau, serigala, serigala, macan, gunakan vyāghra mukha bāhutrāṇa mudra .


vyāghra mukha bāhutrāṇa mudra

[16] Untuk menghindari masalah dengan pejabat pemerintahan dan ketentraman  gunakan paraśu mudra . 

paraśu mudra 


[17] Untuk menundukkan bawahan pria dan wanita, gunakan kaṅkaṇa mudra .


kaṅkaṇa mudra

[18] Untuk  mengakumulasi berbagai  kualitas kebajikan, gunakan puṇḍarīka mudra . 


puṇḍarīka mudra 


[19] Untuk terlahir kembali dalam buddhakṣetra  di sepuluh penjuru, gunakan utpala mudra . 


utpala mudra .

[20] Untuk pengetahuan agung, gunakan darpana mudra .


darpana mudra

[21] Untuk bertemu dengan semua Buddha dari sepuluh penjuru, gunakan nīla dalakomala mudra . 


dalakomala mudra

[22] Untuk menyimpan atau menguburkan  sesuatu yang berharga dalam tanah, gunakan karanda mudra. 


karanda mudra.

[23] Untuk pencapaian kebebasan , gunakan pañca varna megha mudra


pañca varna megha mudra

[24] Untuk kelahiran kembali dalam ranah Brahma, gunakan kuṇḍīka mudra . 


kuṇḍīka mudra

[25] Untuk kelahiran kembali dalam ranah yang menyenangkan, gunakan padma mudra . 


padma mudra

[26] Untukmenaklukkan pengkhianat tempat-tempat lain, menggunakan kunta mudra. 


kunta mudra. 

[27] Untuk mengundang  semua deva  yang berdiam di ranah yang menyenangkan, gunakan śaṅkha mudra.




śaṅkha mudra

[28] Untuk memerintahkan semua makhluk halus, menggunakan muṇḍa mudra


 . 
[29]  Untuk mengundang  semua  Buddha dari sepuluh penjuru datang untuk menerima dan mengulurkan  tangan mereka dengan cepat, gunakan akśamālā  mudra .






[30] Untuk mencapai suara Brahma Agung, gunakan ghaṇṭa mudra. 


ghaṇṭa mudra

[31] Untuk kefasihan  dalam  berbicara dan penguraian ajaran mendalam gunakan mudra mudra 

 mudra mudra


[32] Untuk selalu dijaga  dan dilindungi oleh para deva dan  nāgarāja, gunakan ankuśa mudra .


ankuśa mudra 

[33] Untuk welas kasih dan perlindungan terhadap semua makhluk hidup, gunakan khakkhara  mudra . 


khakkhara  mudra .

[34] Untuk  membuat  semua makhluk hidup saling menghormati dan mengasihi satu dengan lainnya, gunakan anjali mudra  


anjali mudra 


[35] Untuk selalu dilahirkan kembali di samping Buddha dalam  semua kehidupan, gunakan nirmana Buddha Mudra .




nirmana Buddha mudra

[36] Untuk dapat selalu terlahir kembali dalam buddhaksetra di semua kehidupan, dan tidak pernah lahir dari rahim, gunakan nirmana  prāsāda mudra  


prāsāda mudra  


[37] Untuk mempelajari dan memahami  pengetahuan mendalam, gunakan sutra mudra . 


sutra mudra 

 [38] Untuk tidak pernah mundur atau  meninggalkan kesadaran penggugahan mulai dari kehidupan yang sekarang ini hingga  mencapai  tahapan Buddha, menggunakan avaivartika  cakravartin cakra mudra . 


avaivartika  cakravartin cakra mudra 

[39] Jika Anda menginginkan para Buddha dari sepuluh penjuru untuk hadir dan menyentuh  uṣṇīṣa serta memberikan prediksi kepastian pencapaian penggugahan di masa depan,  gunakan nirmana uṣṇīṣa mudra .


nirmana uṣṇīṣa mudra

[40]  Untuk meningkatkan panen :  buah-buahan, melon, jagung dan tanaman, gunakan amalaka mudra. 




amalaka mudra.


Demikianlah [empatpuluh] mudra ini yang dapat diaplikasikan dalam  mewujudkan keinginan tertentu. Dalam uraian ini sebenarnya ada seribu mudra,tetapi saat ini saya hanya menguraikan [empatpuluh] mudra ini.

[0111b13]  Kemudian  Bodhisattva Sūryaprabha  menguraikan mahāvidya  untuk  mendukung dhāraṇī  yang bernama mahākāruṇika-citta vistara-paripūrṇa sebagai berikut  : 

[0111b15]


Chinese

南無勃陀瞿 那  迷 (1) 南無達摩莫訶低 (2) 南無僧伽多夜泥 (3) 底 哩部畢薩 咄  檐納摩 


Pinyin

nā mó bó tuó qú  nā mí (1) nā mó dá mó mò hē dī  (2) nā mó sēng qié duō yè ní  (3) de lǐ bù bì sà  duō yán nà mó


 Sanskrit 


namo buddhā kuṇami  (1) namo dharma mahati (2)namo saṃgha tayāni (3)tirabhūbi satvadaṃ nama

[0111b18] Mahāvidya ini mampu mengeliminasi semua hasil aktivitas [ucapan , pikiran , perbuatan] yang keliru , menundukkan Mara dan juga menghindari semua bencana.

ika seseorang dapat melafal Dharani ini dengan membungkuk hormat di depan Para Buddha, 3 kali seharinya, maka di masa mendatang akan mendapatkan tubuh dan wajah yang rupawan.

Jika seseorang  beranjali dengan posisi  kepala menyentuh tanah dan melafalkan mahāvidya ini sekali di hadapan lambang penghormatan [caitya] para Buddha dalam sehari melakukan prosesi ini sebanyak tiga kali maka  dalam  kelahiran kembali  berikutnya, dia akan mengakumulasi  hasil dari kualitas kebajikan  ini dan terlahir dalam rupa yang menawan. 

[0111b22]  Kemudian Bodhisattva Candraprabha juga menguraikan Mahāvidya untuk mendukung para  praktisi sebagai berikut :

[0111b24] 



Chinese

南無深低帝屠蘇吒 (1) 阿若蜜帝烏都吒 (2) 深耆吒 (3) 波賴帝 (4) 耶彌若吒烏都吒 (5) 拘羅帝吒耆 摩吒 (6) 沙婆訶 

Pinyin

nā mó  shēn dī dì tú sū zhā  (1)  ā ruò mì dì wū dū zhā  (2)  shēn qí zhā (3) bō lài dì  (4)   yē mí ruò zhā wū dū zhā   (5)  jū luó dì zhā qí  mó zhā   (6)  shā pó hē

Sanskrit 

namo saṃdheti tuṣūṭha  (1)  āmiti ūtūṭha (2) saṃkaiṭha  (4) palauti  (5) yemejaṭha ūtūṭha (6)  kaulātauṭha kaimoṭha   (6) svāhā 


[0111b27] Lafalkan Mahāvidya ini sebanyak lima kali dengan menggunakan media benang lima warna dan kemudian di kalungkan kepada yang sedang sakit.

[0111b27] Mahāvidya ini  telah diuraikan oleh  empat puluh koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai Gangga,  sekarang saya telah menguraikannya kembali dengan tujuan untuk mendukung semua praktisi, untuk menghilangkan semua rintangan dan bencana, untuk penyembuhan semua penyakit, untuk menghilangkan semua penderitaan, untuk mengakumulasi kualitas kebajikan dan menghilangkan semua aspek dari  ketakutan

[0111c02] Sang Buddha memberitahukan  kepada Ananda dan berkata  : 

[0111c02]  Kalian harus  menghormati dan menjunjung tinggi  dhāraṇī yang bernama mahākāruṇika-citta-vistara-paripūrṇa  ini, melatih diri denga teguh  dan berdiam  dalam kedamaian melalui dhāraṇī  ini , kemudian menguraikan dan menyebarkanya  hingga  ke seluruh penjuru Jambudvipa  dengan  tidak terputus .

[0111c05] Dhāraṇī  ini dapat mengakumulasi kualitas kebajikan untuk semua makhluk hidup dalam tiga ranah eksistensi  yang  tidak menyenangkan dimana semua makhuk hidup yang  sedang sakit juga dapat merafalkannya untuk menyembuhkan beragam penyakit mereka . Hal ini dapat diilustrasikan sebagai berikut  dengan melafalkan dhāraṇī  ini juga dapat menghidupkan kembali pohon yang telah mati  hingga semua tunas baru tumbuh kembali sampai berbuah.  Dengan demikian  tidak ada penyakit yang tidak mungkin  disembuhkan oleh dhāraṇī  ini

[0111c07]  Kuluputra,  daya kekuatan dhāraṇī  ini ini tidak mungkin dapat dibayangkan hingga semua pujian agung juga  tidakmampu untuk  menegaskan kembali  daya kekuatannya yang tidak terbatas .Bagi yang belum memiliki akar kebajikan dari kehidupan sebelumnya maka mereka tidak akan mendengar nama dhāraṇī  ini ataupun merafalkannya.

Kalian semua yang telah hadir dalam persamuan ini baik para deva , manusia , naga dan semua makhluk halus lainnya  seharusnya menjunjung tinggi , menghormati nya dan juga bersuka cita dalam mendengarkan uraian dan pujian dhāraṇī  ini.

[0111c11]  Jika mencela dhāraṇī  ini sama dengan mencela sembilan puluh sembilan koti niyuta Buddha masa lampau yang banyaknya seperti butiran pasir di sungai Gangga. Jika ada yang ragu, atau tidak yakin pada dhāraṇī  ini maka mereka akan kehilangan kualitas kebajikan tertinggi selama ribuan tahun, dan  akan jatuh kembali  dalam ranah eksistensi yang tidak menyenangkan dalam ribuan kalpa, tidak mampu lolos dari ranah ini dan tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan Buddha , Dharma dan Samgha untuk jangka waktu yang sangat lama 

[0111c15] Demikianlah uraian Sang Buddha ,  semua yang hadir dalam persamuan ini termasuk para  Bodhisattva-Mahasattva , para Vajraguhya ,para devaputra  dari ranah  Brahma, para devaputra dari ranah  Caturmaharajika, para Deva, Nāga, Yakṣa, Asura, Garuda, Gandharva, Kimnara dan Mahoraga, manusia dan bukan manusia bersuka  cita setelah mendengarkan uraian ini dan akan melatih diri dengan baik.



bodhisattva-avalokiteśvara-sahasra-bhujanetāsaṅga












Karma JIgme

Instagram